KPK Panggil Mardani Kamis Besok, Ali Fikri Sebut Alasan Denny...

KPK Panggil Mardani Kamis Besok, Ali Fikri Sebut Alasan Denny Indrayana Tak Dibenarkan Hukum

Rabu, 20 Jul 2022 08.12 WIB

Denny Indrayana (kanan) yang pernah menulis buku berjudul ‘Jangan Bunuh KPK’ dan kini membela tersangka KPK untuk melawan KPK di sidang praperadilan Bendum PBNU Mardani H Maming.(CARITAU - MUNZIR)

CARITAU JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melayangkan panggilan kedua untuk diperiksa terhadap Bendahara Umum PBNU Mardani H Maming pada Kamis besok (21/7/2022).

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menegaskan, proses praperadilan tak bisa menjadi alasan tersangka untuk tidak diperiksa dan tidak bisa untuk memberhentikan proses penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Tanah Bumbu Kalsel.

“Apa yang disampaikan penasehat hukum tersangka (Denny Indrayana) bukan alasan yang dibenarkan menurut hukum,” tegas Ali Fikri, Selasa (19/7/2022).

Tak hanya itu, Ali menambahkan bahwa proses terhadap Mardani Maming telah dilaksanakan oleh KPK sesuai prosedur hukum yang berlaku. Ali pun meyakini permohonan gugatan praperadilan Ketua PDIP Kalsel tersebut akan ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Kami tegaskan kembali bahwa proses penyidikan perkara ini telah sesuai mekanisme hukum, sehingga kami yakin permohonan praperadilan tersebut akan ditolak hakim," tegas Ali.

Oleh sebab itu, Ali berharap mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu kooperatif dengan KPK dan akan hadir dalam pemanggilan kedua yang diagendakan pada Kamis 21 Juli 2022.

"KPK berharap tersangka kooperatif untuk hadir memenuhi panggilan kedua," tegasnya.

Mari Sama-Sama Menghormati

Sementara pada sidang gugatan praperadilan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (19/7/2022), tim kuasa hukum Mardani meminta hakim membatalkan status kliennya sebagai tersangka suap dan gratifikasi karena diklaim tidak sesuai prosedur hukum.

"Kami memohon agar majelis hakim menerima dan mengabulkan permohonan pemohon praperadilan untuk seluruhnya," kata salah satu tim kuasa hukum Mardani di persidangan.

Denny Indrayana, kuasa hukum Mardani, juga meminta KPK menunda pemanggilan kliennya, serta menghormati proses sidang praperadilan yang sedang berjalan.

"Kami meminta semua pihak, termasuk termohon (KPK) untuk sama-sama menunggu dan menghormati proses praperadilan yang sedang berjalan,” kata Denny yang sebelumnya menyebut dirinya ditunjuk PBNU untuk membela Bendum PBNU Mardani H Maming.

Menurut Denny yang pernah menjabat Wamenkumhan dan pernah menjadi Staf Khusus Presiden SBY untuk bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), proses sidang praperadilan yang diajukan oleh tersangka Mardani H Maming hingga putusan tidak akan memakan waktu lama hanya sampai Rabu pekan depan (27/7/2022).

“Mari sama-sama menunggu dan menghormati,” kata Denny yang pernah menulis buku berjudul ‘Jangan Bunuh KPK’ dan kini membela tersangka KPK untuk melawan KPK melalui permohonan praperadilan.(GIB)