CARITAU DHARMASRAYA – Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Dharmasraya menyambut baik langkah pemerintah daerah dan kepolisian menggelar cabut baiat dari Negara Islam Indonesia (NII) bagi 391 warga yang terpapar radikalisme, namun mengingatkan agar jangan cepat puas dengan cabut baiat.
Menurut Bustanol, Wakil Sekretaris GP Ansor cabang Dharmasraya, cabuat baiat NII hanya merupakan langkah awal menghapus bibit-bibit radikalisme di Ranah Cati Nan Tigo.
Baca Juga: Gas Beracun di Kawah Gunung Marapi Cenderung Menurun
"Kita apresiasi pihak-pihak terkait yang sudah bersama-sama menangkal radikalisme di Kabupaten Dharmasraya ini," ujar Bustanol yang akrab disapa Tanol ini kepada Caritau.com, di Dharmasraya, Jumat (6/5/2022).
Namun Tanol mengingatkan agar cabut baiat NII jangan kemudian membuat cepat puas dan merasa persoalan sudah selesai.
"Kita harus lebih hati-hati lagi agar hal ini tak lagi terjadi," harapnya.
Apalagi sebagai sebuah kabupaten, Tanol menilai, posisi geografis Dhamasraya sangat strategis untuk semua orang yang hendak keluar masuk Sumbar lantaran berbatasan dengan Provinsi Jambi.
"Warga Dhamasraya ini open dengan semua orang. Ditambah lagi, di sini sudah mulai banyak dibangun perumahan-perumahan yang memungkinkan siapa saja bisa masuk," ungkap Tanol.
Maka dia berharap segenap perangkat daerah seperti Wali Jorong dan Wali Nagari memantau siapa-siapa saja yang menetap di perumahan tersebut.
"Kita harus tahu latar belakang mereka yang mau tinggal di sini, kerjanya apa, dll. Jangan sampai kita kecolongan lagi seperti kemarin," ujar Tanol yang juga pegiat kebudayaan ini.
Tanol juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial sebab berpotensi membuat orang percaya terhadap sesuatu dengan mudah tanpa menyelidiki lebih lanjut.
"Bijak dalam media sosial itu penting. Ini juga harus sampai ke tingkat nagari bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mengonsumsi informasi," terang Tanol.
Radikalisme bisa dicegah lewat pendidikan karakter kepada generasi pelanjut sejak dini dengan memberikan pemahaman mengenai Pancasila kepada siswa di sekolah dasar.
"Pendidikan menjadi satu modal penting agar orang tak mudah percaya dengan ajaran baru yang masuk," jelas Tanol.
Selain itu perlu juga diadakan kegiatan positif kepada siswa agar mengenal arti gotong-royong dan kerjasama dalam pergaulan.
"Mungkin terdengar sepele, tapi kegiatan seperti menghidupkan permainan masa kecil seperti petak umpet atau mainan tradisional lain penting untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan," beber Tanol.
Tak hanya itu, Tanol menilai orang tua juga perlu turun tangan terhadap tumbuh kembang dan pergaulan anak.
Jangan karena ingin anaknya pintar, orang tua sembarangan memasukkan anak mengikuti les dan pengajian di tempat sembarangan tanpa memperhatikan siapa pengajarnya.
Padahal di tempat-tempat seperti itu sangat terbuka kemungkinan anak-anak terpapar radikalisme dari tenaga pengajar.
"Radikalisme ada di mana saja. Kita harus selalu hati-hati selalu. Tapi saya yakin kita bisa. Pancasila dan UUD 1945 tak bisa diganggu gugat," pungkas Tanol.(RIO)
Baca Juga:
Ketua DPRD Dharmasraya: Mereka yang Sudah Cabut Baiat NII Jangan Dikucilkan
Pengakuan Perempuan Peserta Cabut Baiat NII: Tak Tahu di Mana Suami Saya Sekarang
Anggota Negara Islam Indonesia (NII) Terbesar di Sumbar dan Cabut Baiat 391 Warga Dharmasraya
Mantan Anggota NII: NII Tidak Mewakili Agama Manapun karena Mengajak Memberontak
Ketua LKAAM Dharmasraya: NII Mengincar Mereka yang Ekonominya Morat-Marit
Sejarah NII, Kisah Kartosoewirjo Memaksakan Negara Berideologi Islam di Tatar Pasundan
NII Setelah Kartosoewirjo, KW-9 dan Ma’had Al Zaytun Simbol Puncak Kejayaan
Al Chaidar: NII Palsu Terus Dilibatkan dalam Proses Politik di Negeri Ini
Baca Juga: Polres Padang Pariaman Sebut Isu Bom di Pesawat Berawal dari Canda Penumpang
gp ansor dharmasraya cabut baiat negara islam indonesia nii 391 warga yang diduga terpapar radikalisme sumbar
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024