CARITAU JAKARTA - Perolehan suara Partai Golkar di pemilu serentak 2024 dinilai bakal mengalami penurunan signifikan. Hal itu disebabkan karena partai berlambang pohon beringin itu tak kunjung bersikap dalam menentukan arah koalisi.
Hal itu disampaikan Pengamat politik dari Citra Institute Efriza. Dirinya berpendapat sikap abu-abu Golkar tak terlepas dari dilema yang terjadi di kubu internal.
Baca Juga: Soal Film 'Dirty Vote', Mantan Mendag M Lutfi: Bukan Dokumenter, Mirip Kampanye Terselubung
"Miris saat ini Golkar partai peringkat ketiga, tetapi tidak menjadi penentu malah kurang diperhitungkan oleh partai-partai lain untuk diajak ke koalisi karena faktor Airlangg," kata Efriza saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Menurut Efriza masalah yang terjadi diinternal harus segara diselesaikan. Pasalnya, jika dibiarkan berlarut tanpa ada jalan keluar akan berdampak pada suara Golkar yang jeblok di pemilu serantak 2024.
"Golkar harus segera menentukan sikap dengan merubah figur capres yang akan ditawarkan pada koalisi parpol. Sebab potensi Golkar penurunan suara dan kursi cukup besar," ujarnya.
Lebih lanjut, Efriza menyarankan agar mengusung elit partai lainnya yaitu Ridwan Kamil yang dari segi elektabilitas lebih baik ketimbang Airlangga Hartarto. Tiga koalisi parpol saat ini yang sudah terbentuk pasti akan mempertimbangkan nama Ridwal Kamil.
"Jika Golkar mengusung Ridwan Kamil, akan banjir tawaran dari koalisi partai yang sudah ada. Daya tarik Ridwan Kamil memang cukup kuat," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Surabaya Siapkan Nakes Mobile dan Hotline 24 Jam di Pemilu 2024, Wali Kota: Semua Gratis
partai golkar airlangga hartarto suara golkar anjlok pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...