CARITAU JAKARTA - Presiden Jokowi resmi menunjuk Mendagri, Tito Karnavian sebagai Pelaksana tugas (Plt) Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md. Sebelumnya, Cawapres nomor urut 3 itu, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam pada Kamis (1/2/2024) lalu.

Menanggapi penunjukan Tito, Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, penunjukan tersebut sebagai hak prerogatif Presiden Jokowi. Ia pun menyampaikan pesan kepada Tito.

“Ya tentu itu kewenangan presiden ya, kami tidak bisa apa-apa, tapi yang penting kami menitipkan kepada Pak Tito, bangsa ini menunggu negarawan," kata Cak Imin di DPP PKB, Cikini Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Saat ini, lanjut Cak Imin, bangsa Indonesia sedang memunggu pemimpin pemerintah yang berjiwa kenegarawan.

“Bangsa ini menunggu pemimpin-pemimpin pemerintahan yang negarawan. Jangan sampai kita dikecewakan dengan cara kerja politik yang menghancurkan kita semua," ujarnya.

Sebelumnya, Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD secara resmi bakal mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Ia menyampaikan, hal ini sebagai bagian dari etikanya.

Hal itu disampaikan Mahfud melalui live streaming di sela-sela kunjungannya di Lampung Tengah, Rabu (31/1/2024).

Ia mengatakan, bahwa dirinya akan bertemu dengan Presiden kemungkinan pada Kamis esok untuk memberikan surat pengunduran dirinya.

"Saya akan pamit baik-baik dan saya akan sampaikan surat ini begitu saya diterima dijadwalkan bertemu presiden. Presiden ada di luar Jakarta sampai Kamis, saya juga baru akan pulang Kamis. Mudah-mudahan secepat kami tiba di Jakarta secepat pula kami bertemu," kata Mahfud.

Ia menyampaikan, pengunduran dirinya dengan menyampaikan surat bertemu Jokowi itu adalah bagian dari etikanya.

"Kenapa, kami sekali lagi kami harus tidak boleh tinggal gelanggang colong playu, yaitu tadi karena etika. Etika itu adalah ekspresi dari moral, etika itu adalah ekspresi dari kejujuran, etika itu adalah ekspresi dari penghayatan keagamaan, dan kesantunan budaya. Nah itulah etika," tuturnya. (DID)