CARITAU JAKARTA – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak kembali muncul di Indonesia, meski sejak 1986 sudah dinyatakan bebas PMK.
Status bebas PMK tersebut bahkan diakui di lingkungan ASEAN pada 1987 dan secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (office International des Epizooties-OIE) pada 1990.
Baca Juga: Yunnan China Siap Bertukar Wisatawan dengan Indonesia
Munculnya wabah PMK pertama kali di Indonesia ditemukan pada 1887 di daerah Malang, Jawa TImur, kemudian menyebar ke berbagai daerah seperti Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Namun kini, wabah PMK ternyata muncul kembali di Indonesia.
PMK yang menyerang hewan ternak itu juga terus meluas. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebenarnya telah menetapkan dua kabupaten di Aceh dan empat kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK.
"Di Aceh itu ada [Kabupaten] Aceh Tamiang, dan Aceh Timur. Di Jawa Timur itu Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto," kata Menteri Syahrul dalam keterangan pers, Rabu (11/5/2022).
Munculnya wabah PMK tentu mengkhawatirkan, mengingat virus ini kembali muncul dan menyebar di saat mendekati hari raya Idul Adha atau Hari Raya Korban yang jatuh 10 Juli 2022, di mana masyarakat muslim akan menyembelih kurban hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau dan domba.
Berikut beberapa daerah yang melaporkan virus PMK. Daerah mana sajakah itu?
Ribuan sapi dari berbagai daerah di Jawa TImur dilaporkan mengalami kelumpuhan hingga mati terjangkit virus PMK.
Bahkan kemunculan kembali virus PMK untuk pertama kali di Indonesia sejak 1986, ditemukan di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022.
Indyah Aryani, Kepala Dinas Peternakan Jawa TImur mengabarkan, ada 402 sapi potong yang tersebar di 22 desa di Gresik, di mana sapi yang terjangkit PMK memiliki gejala demam, banyak mengeluarkan liur, tidak mau makan dan bahkan lumpuh.
Penyebaran virus ini tergolong cepat. Belum sampai dua pekan sejak ditemukannya pertama kali, 1.600 sapi sudah teridentifikasi terjangkit PMK.
Selain di Gresik, sapi-sapi yang teridentifikasi terjangkit PMK juga ditemukan di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang dan Mojokerto.
Pada Rabu (18/5/2022), seekor sapi di Kabupaten Lumajang mati akibat terinfeksi wabah PMK. Sebelum mati, kondisi sapi tersebut sempat membaik, sudah bisa makan dan berdiri. Akan tetapi dalam dua hari, tiba-tiba lemas dan tidak mau makan, serta kukunya terkelupas.
Upaya pengobatan dilakukan, di mana sapi sempat disuntuk penurun panas, vitamin dan antibiotik sebanyak tiga kali. Akan tetapi sapi tampaknya tidak dapat bertahan, kondisinya terus memburuk dan mati.
PMK juga muncul di Lombok Tengah, saat muncul puluhan laporan penyakit misterius pada ternak. Setelah diamati, gejala yang terjadi pada hewan ternak tersebut mirip dengan gejala umum PMK.
Sejauh ini, masyarakat telah melaporkan ada 63 ekor sapi yang tiba-tiba sakit dan diduga terjangkit PMK.
Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi juga menjadi salah satu daerah yang terjangkit virus PMK. Ada 1.200 ekor sapi yang terjangkit virus PMK.
"Datanya ada ribuan ekor sapi milik masyarakat di 10 kecamatan diserang wabah PMK. Dampak dari penyakit ini rata-rata sapi mengalami gejala demam tinggi, mulut mengeluarkan air seperti bui, tidak mau makan hingga kuku terkelupas," kata Kepala Distanbunak Aceh Tamiang.(FAS)
Baca juga:
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Surabaya Lockdown Ternak dan Penanganan Rp9,9 Triliun
Menkes: Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Menular ke Manusia
Guru Besar FKH Unair Berpesan Agar Peternak Tak Panik Hadapi Penyakit Mulut dan Kuku
Kenali Lebih Dalam Penyakit Mulut dan Kuku yang Sedang Mewabah di Indonesia
Indonesia Terjangkit PMK Lagi, Netizen: Aneh Setiap Mau Lebaran Haji, Pasti Heboh PMK
Daging atau Jerohan Sebaiknya Direbus Dulu, Hewan Terinfeksi PMK Aman Dikonsumsi
Ini yang Terjadi Pada Hewan Ternak Jika Mengidap Penyakit Mulut dan Kuku
BRIN: Jelang Idul Adha Pemerintah Perketat Syarat Masuk Hewan Impor Cegah PMK
Rumah Potong Hewan Depok Cegah Penyakit Mulut dan Kuku
Baca Juga: Ingin Nyaman Beraktivitas pada Akhir Pekan? Cek Dulu Prakiraan Cuaca Berikut Ini
penyakit mulut dan kuku pmk indonesia 1986 bebas penyakit mulut dan kuku
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...