CARITAU JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan sejumlah wilayah di Provinsi Aceh dan Jawa Timur sebagai daerah terdampak wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan ternak. Wabah PMK pada hewan ternak bisa menurunkan Kesehatan, produktivitas, dan kematian hewan yang terjangkit.
Berdasarkan data dari Kementan, per 10 Mei 2022, penyakit infeksi yang disebabkan virus itu menginfeksi sekitar 2.000 hewan ternak di empat kabupaten di Jawa Timur dan 1.200 sapi di Aceh. Para pengamat serta DPR meminta pemerintah segera bertindak cepat agar wabah PMK tidak menyebar lebih luas di Indonesia karena tak lama lagi masyarakat akan merayakan Lebaran Idul Adha yang tentunya akan banyak pemotongan hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Lalu apa sebenarnya penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak ini? apakah bisa menyerang manusia dan bagaimana cara pencegahannya? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: WHO Ungkap Kongo Tengah Hadapi Wabah Kolera Terburuk Sejak 2017
Virus Penyebab PMK
Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menyatakan PMK atau foot and mouth disease (FMD) merupakan penyakit hewan ternak yang parah dan sangat menular.
Penyebabnya adalah virus PMK, FMD virus (FMDV). Virus ini termasuk dalam genus Aphthovirus dari famili Picornaviridae, yang memiliki tujuh tipe (A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1) yang endemik di berbagai negara di dunia.
Adapun penyebab wabah PMK di Indonesia pada 1983 hanya disebabkan oleh serotipe O. PMK menyerang hewan ternak seperti sapi, babi, domba, kambing, atau ruminansia (hewan pemamah biak) berkuku belah.
PMK ditularkan melalui semua ekskresi seperti tinja dan urin serta sekresi atau lendir dari hewan yang terinfeksi khususnya lewat udara yang mengandung virus.
Virus penyebab penyakit mulut dan kuku pada sapi ini dapat bertahan hidup di lingkungan tergantung dari situasi dan kondisi suhu serta tingkat kemasaman. Virus ini termasuk stabil dan infeksif apabila masih berada di lapisan kulit, cairan lendir, dan terhindar dari paparan sinat matahari atau pada suhu yang relatif rendah.
Gejala Klinis
Ada sejumlah tanda klinis yang paling umum dialami hewan yang terjangkit PMK, seperti hewan terlihat lemah dan pincang, hipersaliva atau produksi air liur berlebih, muncul lesi dan luka di dalam mulut, lidah, kulit kaki, dan puting.
Lesi pada kaki terlihat jelas di tumit, celak kuku, dan sepanjang coronary bands kuku. Pada hewan babi yang mengalami PMK, lesi banyak ditemukan di kaki atau tercak kaki dan biasanya babi mengalami kelemahan.
Selain itu, gejala umum lainnya adalah hewan mengalami demam tinggi hingga 41 derajat celcius, terlihat lebih sering berbaring dan mengalami penurunan produksi susu yang cukup drastis pada sapi perah.
Dagingnya Masih Bisa Dimakan
Meski dikategorikan sebagai penyakit hewan ternak parah dan menular, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta masyarakat tidak panik sebab penyakit mulut dan kuku pada ternak dapat disembuhkan dan daging ternak masih dapat dikonsumsi.
Namun, lanjut SYL, tak semua bagian daging bisa dikonsumsi seperti bagian mulut, jeroan dan bibir seperti lidah yang memang tidak layak dimakan.
"Jeroan dan bagian mulut seperti bibir dan lidah ternak yang terkena PMK tidak bisa dikonsumsi. Tapi yang lain masih bisa direkomendasikan, dagingnya pun masih bisa dimakan," kata Syahril dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Saat ini pemerintah menekan penyebaran wabah PMK pada ternak, dengan memberlakukan karantina, memberikan pengobatan, melakukan pengawasan keluar masuknya ternak secara ketat serta menyiapkan vaksin secara menyeluruh dalam waktu dekat. (FAS)
Baca juga:
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Surabaya Lockdown Ternak dan Penanganan Rp9,9 Triliun
Sejak 1986 Indonesia Bebas Penyakit Mulut dan Kuku, Kini Muncul Lagi dari Gresik
Menkes: Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Menular ke Manusia
Guru Besar FKH Unair Berpesan Agar Peternak Tak Panik Hadapi Penyakit Mulut dan Kuku
Indonesia Terjangkit PMK Lagi, Netizen: Aneh Setiap Mau Lebaran Haji, Pasti Heboh PMK
Baca Juga: Diserang Wabah Kutu Busuk, Prancis Tutup Sementara Tujuh Sekolah
kenali lebih dalam penyakit mulut dan kuku yang sedang mewabah di indonesia pmk wabah penyakit
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024