CARITAU JAKARTA - Kuasa Hukum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menegaskan jika dirinya mengantongi sejumlah bukti-bukti kuat yang mengindikasikan Ferdy Sambo membekingi judi online yang tergabung pada skema konsorsium 303.

Hal tersebut diungkapkan Kamaruddin menanggapi bantahan Sambo jika dirinya terlibat membekingi bandar-bandar judi online terbesar se-Asia. Diketahui skema yang diduga membekingi bandar-bandar judi online itu akrab disebut dengan konsorsium 303.

Baca Juga: Berbeda dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Dapat Remisi Natal 1 Bulan

Pernyataan itu disampaikan Ferdy Sambo saat berlangsungnya sidang lanjutan pembunuhan berencana terhadap Brigadr J, dengan terdakwa Hengky Kurniawan cs,yang digelar di Pengadilan Negri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada beberapa waktu lalu.  

Kamarudin menilai, apa yang disampaikan oleh Sambo pada persidangan itu adalah keterangan berbohong.

"Saya sudah mengantongi nomor rekeningnya. Bahkan diduga Bharada Richard Eliezer sesuai dengan pengakuan bandar judi online. Bandar judi itu yang berpraktik di pinggir sungai Ancol, itu di Apartemen. Itu ditangkap di Bandung di salah satu hotel. Tetapi tukar kepala di puncak dengan nilai Rp 100 juta," kata Kamarudin kepada wartawan, Senin (19/12/2022).

Kamarudin mengungkapkan, bandar judi online itu ditangkap karena selama menjalankan bisnis haramnya itu tidak pernah menyetorkan uang ke konsorsium 303, yang diduga dibangun oleh Sambo cs. Setelah ditangkap dan setor ke konsorsium 303 maka bandar itu justru malah diduga dibekingi oleh mereka.

"Sekali lagi rekeningnya ini sudah dikantongi dari rekening berapa, inisial B masuk ke mereka, kenapa ditangkap? Dia ditangkap karena selama ini tidak setor ke konsorsium 303. Tetapi setelah setor, tidak ditangkap lagi," ujar Kamarudin.

Dalam keteranganya, Kamarudin mengaku tidak asal berbicara mengenai kabar dugaan terlibat nya Sambo dengan Konsorsium 303. Kamarudin pun menyebut saat ini telah mengantongi nomor rekening dan nomor hanphone milik terduga bandar judi tersebut. 
  
“Jadi ada nomor rekening yang sudah saya pegang namanya, nomor handphone sudah saya pegang. Saya tidak asal bunyi,” imbuh Kamaruddin.

Selakn itu Kamarudin juga mengaku beberapa kali telah melakukan komunikasi juga dengan terduga bandar judi tersebut. Bahkan menurut Kamarudin, selain memiliki usaha judi online, bandar tersebut juga memiliki usaha ekspedisi dan tinggal sementara di Singapura.  

Kamarudin menambahkan, seluruh percakapan komunikasinya dengan terduga bandar tersebut disimpan di hanphone pribadinya. Ia mengklaim seluruh bukti-bukti itu saat ini telah disimpan rapih olehnya di hanphone pribadinya.

"Malah saya sudah komunikasi juga dengan bandar judi itu, ada di handphone saya komunikasinya. Saya katakan ‘rekening saudara pada Bank BCA KCP di KH Mas Mansyur Jakarta Pusat’.  Saya katakan ada makelar dalam satu hari berdasarkan gabungan transaksi umum 7 miliar. ‘Ini maksudnya apa? Oh iya Pak, lagi di Singapura, Saya pengusaha Ekspedisi. Loh ini, ini alirannya ke judi loh. Iya Pak, saya pemain kata dia.’. Tapi dia mengaku sebagai bandar,” tandas Kamaruddin.

Diberitakan sebelumnya, terdakwa dari kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo telah membantah dirinya terlibat dalam kegiatan konsorsium 303 alias judi online yang diduga telah membekingi judi online dan peredaran narkoba.

Hal itu telah diungkap Sambo saat menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada November lalu.

“Terlibat narkoba dan judi online enggak ada,” ujar Sambo di depan Majelis Hakim di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 1 November 2022.

Dalam kesempatanya di ruang sidang, Sambo mengaku saat masih mengemban tugas sebagai Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Merah Putih malah ia yang memberantas berbagai tindak pidana termasuk judi online hingga peredaran narkoba.

“Saya sebagai satgas, justru saya memberantas (judi online dan peredaran narkoba),” tegas Sambo di ruang sidang. (GIBS)

Baca Juga: Vonis Mati untuk Sang Jenderal