CARITAU JAKARTA – Agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Kapolri beserta jajaran diwarnai momen unik lantaran di tengah rapat yang berlangsung tersebut muncul suara misterius seorang wanita yang memanggil kata 'sayang'.
Suara wanita yang memanggil 'sayang' tersebut muncul secara tiba-tiba disela-sela ruang sidang saat salah satu anggota komisi III DPR RI sedang mengajukan interupsi pada agenda pembacaan kesimpulan dalam RDP tersebut.
Baca Juga: Polri Petakan TPS di Daerah Rawan Bencana Jelang Hari Pencoblosan
"Pimpinan, terkait tema perbaikan yang diusung Pak Kapolri sendiri pasca kasus penembakan ini, soal PEKAT, penyakit masyarakat. Pak Kapolri yang di dalam pengarahannya, kami ikuti juga, ada stressing soal PEKAT. Di rapat pun dibahas soal PEKAT. Kalau bisa dimasukkan di sini, bagaimana gitu lho...." ungkap anggota parlemen tersebut.
Tiba-tiba usai anggota tersebut menyampaikan interupsi, spontan muncul suara perempuan misterius yang di duga berasal dari salah satu microfon anggota dewan.
"Sayang..." ucap seorang perempuan di telepon yang terdengar di mikrofon.
Lantas dalam momen langka tersebut, anggota komisi III yang hadir dirapat dan Kapolri beserta jajaran sangat terkejut. Selan itu, anggota lain yang mendengar suara perempuan itu tertawa terbahak-bahak.
Sementara momen kejadian unik tersebut dapat disaksikan oleh publik lantaran rapat masih terbuka untuk umum.
"Maaf, itu bukan dari hape saya," kata anggota parlemen yang mengajukan interupsi tadi.
"Kita laporkan ke MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) nih," tutur anggota parlemen lain yang menimpali.
Bahkan, sempat terdapat suara lontaran seorang anggota komisi III yang keberatan dengan suara tersebut dan menyampaikan kata 'mesum'.
"Mesum!, Ini rapat .. bos," celetuk salah satu anggota Dewan.
Kendati demikian, peristiwa momen unik itu langsung diatasi oleh Ketua Komisi III Bambang 'Pacul' Wuryanto. Dia meminta para anggotanya tetap tenang.
"Tenang dulu. Ini interupsi yang bikin ketawa, jadi mohon dimaafkan. Karena ini interupsi yang secara tiba-tiba, bikin hati berdebar-debar kan," ungkap politikus PDI Perjuangan itu.
Berlangsung 10 Jam, RDP Hasilkan Dua Kesimpulan
Sementara itu, berdasarkan hasil rapat yang berlangsung sekitar 10 jam, ada dua poin penting yang disepakati.
Pertama Komisi III DPR RI mendukung secara penuh Kapolri dalam penanganan perkara tindak pidana dalam peristiwa Duren Tiga secara profesional, transparan dan akuntabel.
Kemudian Komisi III DPR RI mendesak Kapolri untuk melakukan perbaikan sistem, reformasi kultural dan struktural di tubuh Polri secara terencana, terukur, objektif, prosedural dan akuntabel.
Kapolri pun sepakat dengan dua poin kesimpulan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada Komisi III atas rekomendasi yang diberikan.
Mantan Kabareskrim Polri itu berjanji bakal menindaklanjuti rekomendasi yang telah diberikan oleh Komisi III dalam RDP tersebut.
"Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mendengarkan kritik, saran, harapan, aspirasi dan persepsi untuk membuat Polri menjadi lebih baik. Tentunya kami sangat berterima kasih atas apresiasi dan dukungan," tutur Kapolri.
Ia juga berharap bahwa selanjutnya tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri selaku lembaga negara dapat kembali pulih sehingga dapat dijadikan evaluasi untuk melakukan beragam pekerjaan besar.
"Dalam kesempatan ini, kami siap untuk melaksanakan kegiatan dan Polri lebih solid," tandas Kapolri. (GIB)
Baca Juga: Adakan Pertemuan dengan Ketum PSSI, Kapolri Ungkap Adanya Dugaan Kecurangan Pertandingan
heboh suara ‘sayang’ di tengah rdp komisi iii dan kapolri ada teriakan mesum dan laporkan ke mkd polisi tembak polisi ferdy sambo polri kapolri listyo sigit
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Pemprov DKI...
Satu Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Bentrok...
Kirab Budaya Tradisi Sesaji Rewanda Goa Kreo Semar...
AS Pertimbangkan Beri Senjata Lagi Ke Israel Senil...
Pulau Wisata Nusa Ra di Pulau Bacan