CARITAU JAKARTA - Ketidakpastian pelaksanaan Pemilu akan berdampak luas bukan hanya pada partai politik dan kandidat Capres dan Caleg. Lebih jauh dari itu, penundaan pemilu juga berdampak pada iklim dunia usaha di Indonesia.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial, CSIS, Arya Fernandes menerangkan kepastian pemilu sangat penting bagi dunia usaha dan perbankan untuk merancang investasi ke depan. Hal itu dibutuhkan tidak lain untuk membuat startegi yang tepat.
Baca Juga: Bamsoet: Aspirasi Dunia Usaha Berharap Pilpres Hanya Dua Pasang
"Dunia usaha, investor dan perbankan tentu akan kesulitan jika pemilu ditunda. Karena dunia usaha atau iklim investasi membutuhkan stabilitas politik," kata Arya dalam siaran youtube CSIS Media Briefing 'Menangapi Putusan PN Jakarta Pusat Nomor 757 : Memastikan Pemilu Tepat Waktu', Jumat (3/3/2023).
Terlebih, seperti diketahui bersama, lanjut dia, penundaan pemilu berdampak pada terciptanya ketidakstabilan politik. Jika itu terjadi, tegasnya, maka ikut mengganggu iklim investasi di Indonesia.
"Jadi diskursus penundaan Pemilu itu terjadi saya kira juga akan memberikan ketidakpastian dunia usaha untuk merancang strategi investasi atau iklim investasi," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, pelaksanaan pemilu yang tepat waktu memungkinkan dunia usaha memberikan gambaran untuk ancaman yang akan dihadapi ke depannya.
"Keteraturan pemilu sekali lima tahun memberikan dunia usaha waktu untuk memprediksi atau menganalisis kemungkinan politik ke depan. Misalnya apa ekspektasi mereka terkait pemerintahan baru hasil Pemilu," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Minta Proses Verfak di KPU Dilanjutkan, Partai Prima Berharap Putusan PT DKI Tak Pengaruhi Proses
penundaan pemilu putusan pn jakpus gugatan partai prima dunia usaha
500 Intelektual Prancis Desak Presiden Macron Akui...
Pencarian Korban Banjir Bandang Hari Kedelapan
Luhut Nyatakan Siap Bantu Prabowo Jadi Penasihat
Sekretaris BNPP Prof Zudan Dilantik Mendagri Tito...
Kedatangan Warga Badui di Lokasi Seba