CARITAU JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) hanya mengejar efek elektoral dengan memasukan nama Cinta Mega sebagai bakal calon legialatif (bacaleg).
Gembong juga mengutarakan, terdaftarnya Cinta Mega sebagai bacaleg dari PAN telah menodai proses-proses kaderisasi daripada partai politik (parpol).
Baca Juga: Golkar DKI Gelar Syukuran Atas Melesatnya Perolehan Kursi di Kebon Sirih
"Ini menandakan bahwa PAN hanya mengejar efek elektoral. Mengesampingkan bahkan membutakan proses konsolidasi, proses kaserisasi yang berlaku di parpol," kata Gembong kepada wartawan, Senin (9/10/2023).
Anggota Komisi A DPRD DKI ini juga menyinggung soal bantuan dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang seharusnya diperuntukan bagi parpol untuk mencetak kader. Sebab lanjutnya, kelak yang memiliki tujuan untuk menjadi legislatif yakni harus berkualitas saat menjadi Anggota DPRD DKI.
"Dimana bantuan keuangan Pemda yang diberikan kepada parpol itu 60 persen harusnya diperuntukan untuk kaderisasi agar bisa mencetak kader yang berkualitas, sehingga nanti kader berkualitas," jelas Gembong.
Terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) Cinta Mega, Gembong menyampaikan sanksi pertama sudah diterapkan. Lalu, setelah itu mengirim surat dari DPD ke DPP PDIP untuk menggantikan Cinta Mega di DPRD DKI.
"Sekali lagi PDIP mengedepankan kader-kadernya adalah disiplin dalam bertindak, berdisiplin dalam berperilaku, berdisiplin dalam berbicara. Maka ketika ada kader bermasalah dalam konteks kedisiplinan partai otomatis akan memberikan sanksi," pungkas Gembong. (DID)
Baca Juga: Perolehan Suara di Jakarta Jeblok, Ini Kata Gerindra DKI
cinta mega main game online Cinta Mega gabung pan bacaleg pileg 2024 cinta mega
Koper Jemaah Calon Haji di Asrama Haji Donohudan
Kepadatan Jalur Wisata Puncak Bogor
Peningkatan Pengamanan di Pelabuhan Ketapang Jelan...
Prihatin Pungli, Legislator Golkar Dukung Penertib...
Rombongan PAN Temui Jokowi, Zulhas Bantah Bahas Ka...