CARITAU JEMBER - Muhammad Fahim Mawardi, Kiai pengasuh pondok pesantren Al Djaliel 2 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, membantah tuduhan dari laporan sang istri HA atas dugaan mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah.
Ia bahkan mengungkapkan, jika dirinya siap melakukan jalan jongkok ke Jakarta sambil telanjang sebagai hukuman bila tuduhan tersebut terbukti benar.
Baca Juga: Kakek 73 Tahun di Gowa Lecehkan Dua Bocah, Aksinya Viral di Medsos
"Saya bertaruh. Kalau mereka mempunyai bukti yang katanya mencabuli atau apalah bahasanya, saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta telanjang bulat," ujar Fahim.
"Saya bersumpah, Wallahi saya berani seperti itu," kata Fahim.
Diberitakan sebelumnya, Fahim dilaporkan ke polisi oleh istrinya sendiri, HA atau Ibu Nyai, atas dugaan perbuatan cabul di sebuah kamar khusus dengan akses kunci fingerprint.
Sebagai Ibu Nyai, HA tidak bisa mengakses kunci pintu tersebut, malah kerap melihat santriwati diajak menginap di kamar di lantai dua ponpes itu. Laporkan tersebut ia layangkan pada Kamis (5/1/2023).
"Pak Kiai disebut sering kalau malam memasukkan santriwatinya ke dalam ruangan khusus berbentuk kamar pribadi. Masuknya dari malam, keluarnya sekitar dini hari," tutur Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Iptu Dyah Vitasari.
Fahim Ajukan Penundaan Penahanan
Sementara itu, Fahim mengajukan permohonan kepada polisi agar menunda pemeriksaan. Alasannya ia merasa kondisi badannya drom dan sakit. Pemeriksaan terhadap Fahim sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB, Sabtu (7/1/2023) kemarin.
.
"Kondisi kesehatan beliau drop, sakit. Kami meminta agar dilakukan penundaan waktu pemeriksaan," kata pengacara Fahim, Andy Cahyono Putra. Lanjutan pemeriksaan tersebut rencananya digelar pada Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Kiai Fahim Ditangkap karena Laporan Sang Istri
Diberitakan sebelumnya, HA atau Ibu Nyai, sudah curiga suaminya kerap tidur bersama "para korban" di kamar khusus dengan akses fingerprint di lantai 2.
Ketika suaminya tidur di lantai 1, diam-diam Ibu Nyai memberanikan diri naik ke lantai dua dan masuk ke kamar khusus. Ibu Nyai kemudian melihat isi telepon genggam Fahim dan di dalamnya menemukan belasan file rekaman suara laki-laki dan perempuan yang mengeluarkan desahan khas orang sedang berhubungan intim.
Ibu Nyai mengenali suara kedua orang tersebut. Suara lelaki di rekaman yaitu suaminya, sedangkan yang suara perempuan adalah salah seorang ustazah.
"Ada rekaman suara ciuman, desahan, percakapan dan lain-lain. Saya cek file rekaman tertanggal 25 November 2022. Berarti, hubungan mereka sudah lama. Saya pun kaget," kata Ibu Nyai.
Ia pun semakin terkejut dengan temuan kontak telepon orang lain di hp suaminya yang diberi nama spesial, yakni dengan istilah ‘Zaujati’. Ia menyatakan, jika kata tersebut berasal dari bahasa Arab itu berarti sebutan yang berarti ‘wahai istriku’.
Kontak bernama Zaujati tersebut kemudian dicocokan dengan milik salah ustazah yang ternyatan sama. Ibu Nyai kemudian mendatangi ustazah itu untuk menanyakan status hubungannya dengan Kiai Fahim. Kecurigaannya tersebut terjawab langsung dari mulut sang ustazah langsung.
Dia mengungkapkan, jika telepon suaminya tersebut telah ia serahkan ke polisi.
"Hp suami saya sudah diamankan, itu yang saya serahkan ke polisi," kata Ibu Nyai. (IRN)
Baca Juga: Heboh Selingkuh Pilot CitiLink, Terbongkar Melalui Status GetContact
kiai pondok pesantren pencabulan anak dibawah umur perselingkuhan pelecehan seksual santriwati kiai fahim
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...