CARITAU SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 1.276 orang Juru Sembelih Halal (Juleha) sebagai satu upaya Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha 1443H.
“Total di Jatim yang sudah memiliki pengetahuan Juru Sembelih Halal (Juleha) adalah 1276 orang,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senin (6/6/2022).
Baca Juga: Emil: Jangan Keburu Dilepas dengan Harga Murah, Sapi Terkena PMK Masih Bisa Disembuhkan
Jumlah juleha tersebut tersebar di berbagai Pondok Pesantren (Ponpes), Masjid, Mushola dan lembaga di seluruh Jawa Timur. Mereka telah mendapatkan pelatihan, pengarahan dan juga sertifikasi.
Gubernur Khofifah menyatakan, kesiapan sarana dan prasarana seperti rumah potong hewan (RPH) dan Juleha, tidak kalah penting dibandingkan kesiapan hewan ternaknya.
“Masyarakat jangan sampai resah dengan adanya PMK). Oleh sebab itu, higienitas dan kehalalan daging kurban menjadi keharusan sebagai bentuk langkah perlindungan kepada masyarakat,” katanya.
Terkait jumlah Juleha di Jatim, Gubernur Khofifah juga menuturkan bahwa masih dan akan terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan-pelatihan yang tengah disiapkan oleh lembaga Juleha Indonesia Jatim.
Khusus untuk tahun ini seiring dengan adanya wabah PMK, maka para Juleha juga mendapatkan materi khusus tambahan. Yaitu pemberian materi terkait zoonosis dan kewaspadaan PMK.
“Tanggal 18 Juni besok, akan ada pelatihan untuk seluruh masjid di Surabaya. Dan tanggal 19 Juni besoknya, akan ada pelatihan di Masjid Al Akbar untuk 150 masjid se-Jatim,” jelasnya.
Sementara itu, dari data yang dihimpun oleh Lembaga Juleha Indonesia Jatim, 1.276 orang Juleha yang tercatat berasal diantaranya dari, Pesantren Al Amanah Sidoarjo sebanyak 50 orang santri, Pesantren Nurul Huda Sencaki Surabaya 50 orang santri, Pesantren El Kadi Mojokerto 50 orang santri, PCNU Kab. Gresik 160 orang dan Vokasi Juleha tahun 2018-2022 sebanyak 100 orang dan lainnya.
Selain itu juga terdapat 66 orang Juleha yang bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada tahun 2022. Serta ada 800 orang Juleha lainnya yang merupakan hasil Pelatihan Juru Sembelih Halal Management Qurban di Masjid dan Mushola se Jatim mulai tahun 2018 – 2022.
"Penyiapan Juleha penting untuk memberikan kepastian halal atas hewan kurban pada masyarakat. Bahwa daging kurban yang dibagikan dan dikonsumsi telah memenuhi syariat halal dalam penyembelihan," pungkas Khofifah. (HAP)
Baca Juga: Airlangga: Tidak Semua Sapi yang Dimusnahkan Dapat Ganti Rugi
Aksi Serentak Bela Palestina di Makassar
Raih Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah 2024, Buk...
Petambak Mulai Produksi Garam di Indramayu
Perkembangan Kunjungan Wisman di Bali
AKPY Latih 209 Petani Sawit Luwu Utara Lewat Progr...