CARITAU JAKARTA - Farhat Abbas selaku Kuasa Hukum Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni menanggapi video klarifikasi Wanita Emas, terkait pernyataan tudingan terhadap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas dugaan pelecehan seksual dan tindakan asusila.
Farhat menyebut, bahwa di balik video tersebut kliennya diduga telah mengalami intimidasi dan ancaman dari Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari agar dapat mengakui pernyataan soal dugaan pelecehan seksual yang disampaikanya itu tidak benar.
Baca Juga: Ketua KPU RI Merasa Dirugikan Terkait Pelaporan Dugaan Asusila
Dalam keteranganya, Farhat menuding Hasyim Asy'ari selaku Ketua KPU melakukan dugaan intimidasi kepada Wanita Emas agar bungkam dan tidak melanjutkan proses hukum soal kasus dugaan pelecehan seksual dan tindakan asusila.
"HA melakukan intimidasi/tekanan dan ancaman untuk membuat Hasnaeni bungkam dan tidak melebar," kata Farhat kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
Selain itu, Farhat mengungkapkan, bahwa kliennya (Hasnaeni/Wanita Emas-red) sempat menerima surat dari HA sebanyak dua kali yang isinya meminta untuk Hasnaeni mencabut surat kuasa pada saat kasus dugaan pelecehan seksual itu sedang ditangani dan sedang diproses olehnya.
Berdasarkan hal itu, Farhat mengatakan tindakan dugaan intimidasi dan ancaman yang dilakukan oleh Hasyim Asy'ari kepada klienya itu
merupakan perilaku yang tidak patut dilakukan serta tergolong sebagai tindakan pidana.
"Yang tekan adalah Hasyim dan pengacaranya. Ini bentuk intimidasi dan tekanan dan ancaman, ada pasal pidananya," imbuh Farhat.
Selain itu, ia mengungkapkan dalam komunikasinya dengan Hasnaeni, Hasyim pun mengaku pernah menjadi dosen dari para calon Jaksa Agung. Atas klaim itulah, lanjut Farhat, Hasyim akan meminta Jaksa Agung untuk meringankan tuntutan pidana atas kasus dugaan pelecahan seksual dan asusila tersebut.
"Tapi (Hasnaeni) setelah mereka pulang telah membuat surat pembatalan atas surat-surat tersebut dan akan meminta Jaksa Agung untuk meringankan tuntutan pidana," terang Farhat.
"Bentuk bujuk rayuanya, Hasyim mengaku dosen dari Jaksa Agung," tandas Farhat.
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein menyampaikan klarifikasi permohonan maaf atas pernyataanya yang menuding Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy'ari diduga telah melakukan pelecehan seksual dan tindakan asusila kepada dirinya.
Permohonan maaf dan klarifikasi atas tudingan pelecehan seksual dan tindakan asusila tersebut disampaikan langsung Hasnaeni dalam sebuah video berdurasi dua menit 17 detik yang beredar di media sosial.
Dalam keteranganya, Hasnaeni yang juga akrab disapa Wanita Emas itu mengungkapkan, bahwa video pengakuan dirinya yang sebelumnya telah beredar di media sosial, mengenai tudingan atas dirinya yang mengalami pelecehan seksual dan asusila merupakan perkataan yang keliru dan tidak benar.
Hasnaeni mengaku bahwa saat itu dirinya tengah mengamalami depresi dan sedang dalam kondisi kesal atas sejumlah permasalahan yang tengah dialami olehnya. Atas dasar itu, Hasnaeni pun juga mengaku khilaf sehingga mengucapkan hal yang tidak benar.
"Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Ketua KPU Hasyim Asyari dan jajarannya bahwa video yang saat itu beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar," ungkap Hasnaeni, dalam video yang diterima caritau.com, Senin (26/12/2022).
"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan dan kehilafan saya akibat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi," sambung Hasnaeni.
Hasnaeni menjelaskan, selama ini dirinya dan Ketua KPU Hasyim Asyari menjalin komunikasi hanya sebatas teman dan bersifat profesional.
Selain itu, Menurut Hasnaeni, hubungan dirinya dan Hasyim sama seperti hubungan komunikasi Ketua Umum Partai umumnya yakni terkait
"Bahwa pada faktanya hubungan saya yang ada selama ini antara dengan Ketua KPU Hasyim Asy'ari adalah hubungan yang hanya bersifat profesional saja dan tidak lebih dari itu," tandas Hasnaeni. (GIB)
Baca Juga: DKPP Masih Verifikasi Berkas Laporan Dugaan Asusila Ketua KPU
farhat abbas wanita emas dugaan pelecehan seksual ketua kpu ri
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024