CARITAU MAKASSAR – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel mengaku telah mengirim tim ke Kabupatan Toraja Utara untuk menyelidiki dugaan korupsi proyek pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.
Proyek pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata yang mangkrak itu terletak di dua lokasi, yaitu di Lolai dan Bori, Kalimbuang, Toraja Utara.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen CPNS, UNM Bilang Begini!
"Itu sudah masuk tim lidik. Kami sudah masuk ke sana untuk melihat proyek itu," kata Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Widoni Fedri, Rabu (23/2/2022).
Pada kasus ini, Widoni memastikan, proyek yang diketahui dimenangkan oleh PT Qirelis Mandiri Jaya, perusahaan asal Kalimantan Timur itu terdapat kecurangan.
Proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021 dengan pagu anggaran Rp50 miliar.
"Kalau kecurangan itu pasti ada. Kenapa barang (proyek) ini tidak bisa selesai? Nanti kami liat hasil lidinya," ucap dia.
Tingginya atensi publik disebut Widoni menjadi pendorong pihaknya untuk mendalami temuan ini, serta berharap agar ke depan temuan-temuan yang diduga di dalamnya terdapat penyalahgunaan keuangan negara dilaporkan pada pihaknya.
"Itu jadi atensi kita karena media dan LSM menyoroti itu. Semua kita setuju. Kalaupun ada kekurangan kami (Dirkrimsus) silahkan soroti, biar sama-sama tuntaskan korupsi di Sulsel. Kita menjaga kepercayaan publik. Kabari kami kalau ada pelanggaran," sebut Widoni.
Sebelumnya, proyek pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata yang menggunakan anggaran puluhan miliar ini, ditemukan mangkrak dan terbengkalai oleh Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong.
Wabup mengaku kecewa berat saat meninjau proyek yang kabarnya dikerjakan oleh sebuah perusahaan asal Kota Samarinda, serta kemudian laporkan langsung ke Andi Sudirman Sulaiman yang saat itu masih menjabat Plt Gubernur Sulsel.
“Izin Pak Plt Gubernur, saya berada di salah satu proyek yang sangat strategis untuk pariwisata. Tapi sayang sekali dana dan perhatian pemerintah dijawab dengan proyek yang amburadul seperti ini,” lapor Frederik saat itu.
Ia pun mengungkapkan dampak yang dialami pemerintah akibat amburadulnya pekerjaan mega proyek yang berlokasi di objek wisata Tirotiku tersebut.
“Yang sangat dirugikan selain pemerintah, adalah Toraja Utara karena daerah ini adalah daerah wisata. Dua proyek ini, baik yang ada di Tirotiku maupun di Bori’ Kalimbuang seharusnya membuat daya tarik wisata bertambah di Toraja Utara. Tapi yang kita dapati sekarang adalah proyek yang terbengkelai,” ungkap Frederik.
Dia pun menduga dalam proses penentuan pemenang tender proyek pembangunan infrastruktur permukiman mendukung wisata Toraja bermasalah, sehingga kontraktor yang tidak layak terpilih menjadi pemenang.(KEK)
Baca Juga: Hati-hati, Sebar Isu SARA di Media Maya Terkait Pemilu Bisa Dipidana
ditreskrimsus polda sulsel dugaan korupsi proyek pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...