CARITAU JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyoroti masuknya barang-barang impor secara bebas melalui platform digital atau TikTok Shop. Menurutnya, masuknya barang impor murah akan melemahkan pasar dalam negeri.

Anwar Abbas mengungkap ancaman nyata perekonomian masyarakat Indonesia saat ini. Dia mengatakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan jantung perekonomian mayoritas masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Pesan Menkeu ke BRI Tembusi 29,2 Juta UMKM yang Belum Miliki Akses Pembiayaan

Saat ini, UMKM menghadapi ancaman serius dengan membanjirnya barang-barang impor dengan harga murah di pasar dalam negeri. 

“Salah satu ancaman yang betul-betul nyata dan telah menjadi momok bagi UMKM hari ini adalah hadirnya barang-barang impor dengan harga yang jauh lebih murah di pasar dalam negeri melalui dunia digital terutama lewat media Tiktok,” katanya melalui siaran pers, Senin (25/9/2023).

Dia mengatakan, tugas pemerintah adalah melindungi masyarakatnya. Dalam konteks menghadapi serbuan barang impor murah, pemerintah juga harus mendorong agar UMKM tetap tumbuh dengan baik di dalam negeri.

“Untuk itu karena tugas pemerintah adalah melindungi dan mensejahterakan rakyat maka sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk melindungi dan mendorong usaha dalam negeri terutama UMKM yang menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja yang ada di negeri ini,” katanya.

Seperti diketahui, para pedagang di sejumlah pusat grosir di Ibukota kini mengeluhkan menurunnya pendapatan mereka akibat sepinya pembeli. Menurut pedagang di Tanah Abang, penyebab sepinya pembeli adalah karena hadirnya Tiktok Shop. Mereka pun mendorong agar platform TikTok Shop dilarang atau ditutup oleh pemerintah.

Pada platform digital itu, para selebriti juga ikut menjadi pedagang di akun masing-masing yang diikuti ribuan bahkan jutaan pengikut. Akibatnya, pedagang pasar grosir perlahan tetapi pasti ditinggal pembelinya. (DID)

Baca Juga: Kredit UMKM Masih 21%, Presiden Minta Harus Dipermudah Agar Bertambah