CARITAU BANDUNG - Kembali ramai beredar sebuah video di platform media sosial TikTok dan dibagikan ulang melalui Twitter yang menampilkan suasana di dalam sebuah gedung yang diduga tengah mengadakan kegiatan ritual aliran sesat.
Video tersebut disebutkan berlokasio di sebuah Masjid di Gegerkalong Bandung. Video yang diunggah oleh akun TikTok @upilawas yang menampilkan sekelompok orang yang sedang melakukan kegiatan ritual di lantai dua bangunan Masjid tersebut.
Di utas yang dibagikan ulang di Twitter akun @txtdaribandung tersebut langsung dibanjiri komentar. Utas tersebut telah dilihat sebanyak 1,7 juta kali, dan hingga 2000 kali oleh pengguna.
Beberapa komentar dari netizen mengomentari video yang diduga ritual syiah tersebut.
"Depan warteg ijo, itu syiah, tiap tahun ngerayain as syuro. Tapi sekarang baru rame," ucap komentar salah satu netizen.
"Sudah dari dulu saya waktu kuliah tahun 2000 di UPI pernah shalat disitu, dikirain bukan masjid syiah, eh ternyata gerakannya beda, langsung kabur deh," ucap komentar lainnya.
Baca Juga: Pascapemilu, MUI Minta Semua Pihak Menahan Diri dari Potensi Konflik
Ditelusuri dari berbagai sumber, diduga kuat, orang-orang yang terlibat dalam video ini sedang melakukan kegiatan ritual syiah.
"Menurut kabar sementara yang didapat, ini ada ritual syiah di sebuah masjid dekat Daarut Tauhid," tulis salah satu akun yang mengaku tinggal di daerah tersebut, Minggu (30/7/2023).
Daarut Tauhiid sendiri adalah sebuah pesantren yang berada di Gegerkalong Bandung dan dimiliki oleh Aa Gym.
Sementara itu, Kapolsek Sukasari Kompol Mohammad Darmawan perihal aliran sesat atau bukannya adalah kewenangan MUI atau Kesbangpol dan Kementerian Agama. Tugas kepolisian adalah menjaga kondusifitas.
"Kami hanya menjaga kondusifitas dan alhamdulilah saat malam satu suro itu dan soal aliran itu tidak bisa mengatakan apapun karena domainnya bukan kepolisian," kata Kapolsek Sukasari, Kompol Mohammad Darmawan kepada wartawan. Darmawan pun mengungkapkan tak ada pengusiran yang terjadi oleh warga di lokasi.
Menanggapi hal tersebut, Kesbangpol Jawa Barat membenarkan adanya lalaporan terkait adanya kegiatan ritus syiah tersebut.
"Ya apa saya juga gak paham masalah ibadahnya cuma masalah penyimpangan seperti apa saya pikir itu bagian Kemenag atau ke MUI dari Kesbangpol sudah menerima laporan itu tapi kan kita untuk memutuskan aliran itu sesat atau tidaknya kan kewenangan dari pusat. Untuk jemaah orang orang situ," Kepala Kesbangpol Jawa Barat, Iip Hidajat. (IRN)
Baca Juga: Pertunjukan Pantomim Mudik Movement
Harga Telur Ayam Stabil
Evakuasi Barang Berharga Pascaerupsi Gunung Ruang
Kejaksaan Tahan Mantan Bupati Kuansing Dugaan Koru...
Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Jun...
Pameran foto APFI 2024 di Bandung