CARITAU MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus bergerak mengantisipasi maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Apalagi tak lama lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar, Arlin Ariesta mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan kesehatan hewan kurban.
Baca Juga: 117 Ternak Terinfeksi Dipotong Paksa Satgas Penanganan PMK Bangka Belitung
Melalui Tim Terpadu Pemeriksaan Kesehatan Hewan (T2PKH) akan turun memastikan hewan yang masuk dan keluar dari makassar akan diperiksa kesehatannya.
Hewan yang memenuhi syarat akan diberikan Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan (SKPK) hewan kurban, sebagai jaminan hewan kurban yang akan disembelih.
"Daging dan produk-produk pangan itu banyak berkoordinasi dengan dinas kesehatan, dinas perikanan dan peternakan. Termasuk Rumah Potong Hewan (RPH) dan terkait dengan sertifikat kesehatannya," ungkapnya.
Ia memastikan, hewan dan daging di RPH sudah mengatongi sertifikat halal dan SKPK hewan kurban.
"Alhamdulillah di RPH juga sudah mengantongi sertifikasi tersebut, kalau terkait dengan pemeriksaan kesehatannya itu secara teknis bukan di dinas perdagangan," katanya.
Meskipun begitu, pasca merebaknya wabah PMK, harga daging masih terpantau normal hingga saat ini.
"Masih terpantau normal di harga Rp120-Rp130 ribu/kg untuk daging lokal," katanya.
Begitu juga dengan ketersediaan daging lokal di pasaran yang masih terpantau aman. Sebanyak 32 ton dari 6-7 ton/hari dibutuhkan.
"Kalau ketersediaan dari pemantauan enumerator dari Dinas Ketahanan Pangan. Stok daging cukup untuk di Kota Makassar. Kebutuhan berkisar 6-7 ton perhari," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Pemprov Riau Bantu Peternak Rp10 Juta Per Ekor Sapi Terkena PMK
wabah pmk merebak pemkot makassar perketat pengawasan hewan kurban jelang idul adha pmk
Permintaan Ekspor Teripang
Tasyakuran Awal Musim Tanam Tembakau di Temanggung
Dampak Banjir Bandang di Sidrap
Manasik Haji di Jombang
Harga Telur Ayam Stabil