CARITAU MAKASSAR - Viral di berbagai platform media sosial (Medsos) aksi pemalakan dua pria yang berlagak preman di gerban masuk Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Dalam video unggahannya yang beredar, dua pria itu memintak sejumlah uang ke salah satu sopir taksi online.

Pada video itu, para preman meminta uang sebesar Rp 15 ribu. Ketika sopir taksi memberikan uang yang tidak sesuai dengan permintaan preman, para preman berusaha mendesak agar diberikan uang tambahan.

Baca Juga: Pelaku Utama Aksi Pemalakan dan Premanisme di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar Dibekuk Polisi

"Itu mami om. Limassa' ji (hanya Rp 5 ribu) om. Itu mami om," ujar sopir dalam video tersebut.

"Rp 15 ribu sekarang, Siapa Anne (berapa ini)?," Ucap preman menimpali.

Penumpang bersuara perempuan yang duduk di kursi belakangeminta sopir untuk segera meninggalkan preman itu.

"Jalan mi om, jalan mi. Sisa untuk bayar ini ji, grab. Astaghfirullah. Kita ditagih di kota sendiri. Kasihan ini bapak. Teganya itu orang-orang," kata penumpang wanita itu. 

Setelah viral, Polres Pelabuhan Makassar, pun bergerak memburu pelaku. Alhasil dua pelaku itu, kini diamankan di Mapolres Pelabuhan Makassar.

"Pelaku Alex dan Abi berhasil diringkus," kata Kasi Humas Polres Pelabuhan Makassar, Itu Hasrul, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/6/2023).

Menurut Hasrul, kedua pria itu juga kerap menjadi juru parkir.

"Jukir yang melakukan aksi premanisme berupa pungutan liar (pungli) berdalih uang parkir tersebut, serta pelaku lainnya sementara di buruh dan di kembangkan," ujarnya.

Kedua pelaku lanjut Hasrul, ditangkap oleh personel Intel dan Samapta.

 "Personel Intelkam dan Satsamapta mengamankan pelaku setelah mendapat informasi melalui akun sosial media," ungkap Hasrul

"Polres Pelabuhan Makassar akan terus memberantas aksi premanisme dan kejahatan di Wilkumnya. Sesuai instruksi bapak Kapolres AKBP Yudi Frianto di mana tidak ada tempat untuk kejahatan," tandasnya. (KEK)

Baca Juga: Polisi Ringkus Dua Preman Pemalak Penumpang Kapal di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Satu DPO