CARITAU MAKASSAR - Pelaku utamaaksi premanisme dan pemalakan terhadap seorang penumpang kapal di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar akbhirnya dibekuk polisi.
Pelaku yang diketahui bernama Fajar itu dibekuk usai ditetapkan sebagai DPO.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Firman mengatakan, F alias Fajar ditangkap ditempat persembunyiannya di sekitar Jalan Abdul Kadir, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
"Jadi F yang sempat jadi DPO sudah kita amankan. Tiga pelaku (pemalakan) sudah diamankan semuanya," ungkapnya, Senin (25/9/2023).
Kata dia, Fajar sehari-harinya memang bekerja sebagai juru parkir di sekitar wilayah Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Saat dikakukan interogasi, pelaku mengaku melakukan pemalakan terhadap korban yang baru saja tiba dari Kalimantan. Aksi premanisme tersebut dilakukan bersama dua orang rekannya yakni Ateng dan Ansar.
"Dia mengakui telah memaksa korban untuk member sejumlah uang bersama AN (Ansar) dan AT (Ateng) yang sebelumnya sudah diamankan," bebernya,
Saat beraksi, Fajar berperan meminta uang kepada korban dan mengaku sebagai Aheng. Sementara Ateng dan Ansar berperan menjaga mobil korban agar tidak bergerak meninggalkan lokasi.
Sementara uang hasil pemalakan tersebut langsung dibagi tiga oleh para pelaku. Fajar mendapatkan jatah Rp40 ribu, sedangkan Ateng dan Ansar mendapatkan Rp30 ribu.
"FA ini meminta sebesar Rp200 ribu, namun korban hanya memberikan sebesar Rp100 ribu," ujarnya.
Sebelumnya, Polisi akhirnya meringkus dua preman yang melakukan pemalakan terhadap penumpang kapal di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar pada Rabu (20/9/2023) kemarin.
Kedua pelaku yakni A dan AL diringkus di Kelurahan Butung, Kecamatan Wajo, Kota Makassar pada Kamis (21/9/2023).
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Yudhi Frianto, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu, 20 September 2023 kemari. Saat itu korban baru saja tiba di Kota Makassar.
"Kedua tersangka yang ditangkap berinisial A dan AL. Satu masih DPO," ungkapnya saat menggelar Ekspos di Mapolres Pelabuhan Makassar, Kamis (21/9/2023) sore.
Ia mengatakan, peristiwa pemalakan terhadap korban terjadi saat baru turun dari kapal dan hendak mencari mobil milik keluarganya. Namun tiba-tiba para tersangka ini datang dan meminta imbalan kepada korban.
"Awalnya korban akan memberi Rp50 ribu namun tersangka minta Rp200 ribu," katanya.
Ia mengungkapkan karena korban takut lantaran aksi premanisme tersebut dilakukan oleh tiga orang dan membawa balok serta besi, maka korban memberinya namun hanya Rp100 ribu.
"Sehingga kami menindaklanjuti ini dan kami langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka dan satu masih DPO," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kedua premanisme tersebut telah melakukan aksi palak terhadap penumpang kapal di Pelabuhan Soekarno-Hatta selama dua bulan lamanya. Mereka bekerja secara berkelompok.
"Namun baru kali ini kami ketahui karena saat anggota patroli mereka menyamar jadi ojol dan ditambah warga tidak membuat laporan," ujarnya.
Olehnya itu pihaknya meminta kepada seluruh warga Kota Makassar yang mengalami tindakan premanisme di Pelabuhan Makassar untuk melaporkan hal itu. Sehingga pihaknya bisa langsung menindaklanjuti.
"Bila mana ada kejadian itu kami ada posko 24 jam, silahkan laporkan supaya kami tindaklanjuti," tegasnya.
Sebelumnya, Viral di berbagai platform media sosial (Medsos) seorang penumpang kapal di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar diminta uang senilai Rp200 ribu saat dijemput oleh saudaranya.
Korban yang diketahui bernama Fajar itu baru tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta dan diminta dijemput oleh saudara korban menggunakan mobil.
Saat tiba pelabuhan, kakak korban sudah berada di depan Pelabuhan Soekarno-Hatta. Korban naik ke mobil kakaknya.
Namun saat mereka sudah hendak meninggalkan Pelabuhan Soekarno-Hatta, tiba-tiba datang orang tak dikenal (OTK) meminta sejumlah uang.
"Pas lagi naikin barang tiba-tiba ada beberapa orang datang nanya-nanya mau kemana? awalnya saya kira sopir taxi lagi nyari penumpang tapi kok makin lama makin kasar nada bicaranva sambil bilang 'AHN-nya mana? tabe AHN-nya mana?" saya juga tidak tau apa yang dimaksud, setelah di tanya apa itu AHN mereka jawab "tabe pak, namanya Juga pelabuhan, butuhki makan" dengan nada aga kasar," kata Fajar dalam postingan media sosial.
Karena merasa tidak punya kepentingan, Fajar kemudian menolak untuk memberi uang Rp200 ribu. Namun tiba-tiba orang tersebut mengambil senjata tajam dan mengancam korban.
"Kami tolak mereka ambil kayu dan juga keluarin sajam kalau da salah liat buat ngancam, katanya "cepat pak, saya nda mau ribut, ayo cepat!"," ujarnya.
Tak hanya itu, kawanan preman yang berjumlah lebih dari satu orang tersebut kemudian mencegat mobil dari kakak korban.
"Mereka ada yang jaga di depan mobil kakak saya, di belakang dan juga ada yang pegang pintu mobil agar tidak ditutup sampai kami kasi uang, mereka minta uang 200k tapi kami tolak, jadi kami kasi 100k saja supaya mereka mau lepas kami," tandasnya. (KEK)
pemalakan Aksi Premanisme polres pelabuhan makassar pelabuhan soekarno-hatta makassar
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024