CARITAU JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Baidowi menolak hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan perolehan suara PPP pada Pileg DPR RI tidak sampai 4%.

Perolehan tersebut membuat partai berlambang Ka'bah itu berkemungkinan besar gagal lolos ke Senayan karena belum melampaui batas parliamentary threshold (PT).

"Kami terkejut dengan hasil rekapitulasi, karena bertentangan dan tidak sesuai dengan data internal kami," kata pria yang akrab disapa Awiek itu usai ditemui sejumlah wartawan di Gedung KPU RI, Rabu (20/3/2024).

Diketahui, PPP mendapatkan 5.878.777 suara (3,87% total suara sah) dari total 84 daerah pemilihan (dapil) di Pileg DPR RI. Hasil tersebut membuat Partai yang dipimpin oleh Muhammad Mardiono itu untuk pertama kali gagal lolos ke Senayan.

Meski tetap menghormati proses yang dilakukan KPU, Awiek menegaskan pihaknya bakal mengajukan gugatan Mahkamah Konstitusi. Dalam gugatan tersebut, kata dia, pihaknya akan berupaya mengembalikan suara yang hilang.

"Dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi, kami ingin mengembalikan suara PPP yang hilang. Menurut kami itu harusnya sudah bisa mencapai 4,04%. Ada selisih 100-250 ribu suara.

"Hitungan kami tetapi, sekali lagi, karena KPU sudah menetapkan dan ternyata di bawah prediksi kami. Memang ada pergeseran-pergeseran itu terlacak semuanya dan tidak perlu kami sampaikan ke media," tegas dia.

Terakhir, dia mengucapkan terima kasih kepada politisi PPP yang sudah bekerja keras di Pileg 2024 kali ini. Meski begitu, Awiek menyebut pihaknya bakal memperjuangkan untuk mendapatkan keadilan.

"Sekarang tugas kami adalah bagaimana memastikan kelengkapan data untuk mengajukan gugatan ke MK. Tim hukum juga siap. Bahkan kami sejak tadi sore telah melakukan gugatan ke Bawaslu," terangnya. (RMA)