CARITAU JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menegaskan pemilih yang pada hari pencoblosan belum memiliki KTP Elektronik (e-KTP) dapat menggunakan Kartu Keluarga (KK) ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk dapat memenuhi hak pilihnya. 

Hal itu disampaikan Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, saat ditemui usai acara Pelantikan KPU pada 25 Kabupaten/Kota, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).

Baca Juga: Singgung Korban Tewas saat Hitung Suara Pemilu 2019, Anies Berjanji Bangun Reformasi Hukum!

"Pada hari H (pencoblosan), ketika yang bersangkutan (pemilih sudah berumur) 17 tahun ya sudah siap KTP-nya. Kalau belum menggunakan kartu keluarga," ujar dia.

Hasyim menyebut, bahwa keputusan menggunakan KK sebagai pengganti e-KTP tersebut ditetapkan setelah KPU RI telah melakukan koordinasi dengan jajaranya untuk mencarikan solusi atas permasalahan tersebut. 

Selain itu, Hasyim mengatakan, bahwa KPU juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam rangka untuk mengupayakan penerbitan e-KTP kepada pemilih yang belum memiliki pada hari pencoblosan di hari H. 

Adapun dorongan kepada Diskdukcapil segera menerbitkan e-KTP setelah penetapan daftar pemilih tetap (DPT) telah rampung diputuskan. 

Ia juga mengamini data 4 juta data pemilih belum punya e-KTP yang ditemui oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Disatu sisi, Bawaslu RI menyatakan berdasarkan Undang Undang Nomor 7 Tahun 017 tentang Pemilu telah disebut kan bahwa syarat untuk mencoblos adalah warga negara yang memiliki e-KTP.

"Bisa jadi yang belum punya KTP yang satu (atau) dua hari menjelang pemungutan suara, atau pada hari h pemungutan suara," tuturnya. 

"Kami sudah kerjasama dengan pemerintah, dalam hal ini Kemendagri untuk ada percepatan-percepatan (penerbitan e-KTP bagi pemilih yang baru berumur 17 tahun)," tandas Hasyim. (GIB/DID)

Baca Juga: Rakyat Percaya Pemilu 2024 Curang?