CARITAU LUTRA - Seorang siswa di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) menganiaya gurunya sendiri berinsial HB
Dari informasi yang dihimpun persitiwa itu terjadi pada Rabu (1/11/2023) lalu. Di mana, penganiayaan itu hanya karena masalah sepeleh.
Baca Juga: Oknum Polisi di Makassar Diduga Aniaya Mantan Kekasih, Orang Tua Korban: Dia Tempramen
AP menganiaya HB karena tidak terima ditegur usai diduga menganiaya temannya. AP memukul gurunya sebanyak dua kali masing-masing di bagian dada dan punggung.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara, Misbah mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat jam pulang sekolah.
"Kalau kita mendengarkan kronologi dari Kepsek, saat itu jam pulang itu murid mendatangi guru dan memukul," ujar Misbah, Senin (6/11/2023).
Ia mengatakan, AP memiliki masalah sejak SD dengan HB dan dibawa hingga duduk di bangku SMP.
"Kami dari pihak Disdik telah berkoordinasi dengan PGRI dan PGRI melalui PGRI kecamatan juga sudah langsung ke sekolah untuk bertemu dengan Kepsek dan guru," imbuhnya.
Misbah menyebut, pihaknya juga telah berupaya melakukan mediasi antara guru yang menjadi korban serta siswa yang bersangkutan.
"Ini sudah dicoba mediasi oleh pihak guru dan keluarga anak ini. Tetapi memang pada waktu mediasi itu, tidak ada bapaknya di tempat karena alasan pergi ke Morowali," ucapnya.
Bahkan pihak Bhabinsa telah melakukan mediasi beriringan dengan adanya laporan masuk di Polres.
"Hari ini kalau tidak salah dimintai keterangan terkait kasus itu. Kemudian Kepsek sebetulnya sudah melakukan mediasi sehingga kami berharap Disdik juga tadi sudah kami panggil kepsek dan bahkan Pemdes dalam hal ini Sekdesnya hadir," tuturnya.
Salah satu yang disepakati meskipun belum tertulis, kata dia, Kepsek menjadi penengah dan memberikan pemahaman kepada keluarga AP agar turut membina anaknya.
"Kedua, kita mencoba bagaimana anak ini dipindahkan ke sekolah lain dengan pertimbangan supaya tidak menjadi contoh buruk anak-anak sekolah lainnya," tambahnya.
Sambil berjalan, lanjut dia pihaknya menunggu hasil mediasi atau laporan karena saat ini telah ada bukti visum. Dan, sisa menunggu keputusan dari Polres.
"Berdasarkan informasi tadi langsung dari HB sudah ada dimintai keterangan," bebernya.
Misbah menyebut, pihaknya dari Disdik akan memberikan pembinaan terkait adanya peristiwa tersebut.
"Kami dari Disdik memberikan pembinaan dan insya allah dua-tiga hari ini kita lihat perkembangannya di sekolah tersebut untuk memberikan edukasi dan pembinaan kepada anak-anak sekolah yang ada di SMP itu," imbuhnya.
"Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut dan berharap ini tidak menjadi contoh buruk bagi sekolah lain dan khusus koordinasi dengan pemerintah setempat karena kami berharap pemdes dan kecamatan mengambil bagian dalam rangka pebinaan warganya," sambungnya.
Menurut Misbah, jika hanya mengharapkan Kepsek dan guru-guru yang ada di sekolah, maka tidak akan cukup dalam mendidik anak-anak pada era saat ini.
"Karena kalau diharapkan Kepsek dan guru-guru saya kira tidak cukup dan kita berharap orang tua juga ikut memberikan pembinaan. Mudah-mudahan ini kejadian terakhir murid yang memukul gurunya," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Terdakwa Penganiayaan Pemudik di Makassar Divonis Bebas, Orang Tua Korban: Anak Saya Cacat
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...