CARITAU JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu menganggap persoalan kelangkaan minyak goreng yang belakangan ini terjadi di Indonesia merupakan sesuatu hal yang tidak masuk akal. 

Hal itu disampaikan Masinton dalam diskusi daring berjudul 'Mengurai dan Membongkar Skandal Mafia Minyak Goreng' yang diselenggarakan oleh Poros Peduli Indonesia (Populis) Selasa (26/4/2022). 

Baca Juga: Alih Dukungan Relawan Anies dan Ganjar ke Prabowo Sudah Dikondisikan

"Enggak masuk akal. kita negara dengan jumlah perkebunan sawit terbesar di dunia kemudian minyak goreng bisa sampai langka dan harganya mahal, kan gak masuk akal ini," kata Masinton kesal. 

Masinton menambahkan, fenomena tersebut merupakan hal yang tidak lazim. Oleh sebab itu ia mempertanyakan sikap pemerintah sebagai penyelenggara negara yang belum dapat menindak tegas para pelaku terkait mafia minyak goreng. 

"Ke mana para penyelenggara negara, ke mana aparatur penegak hukum kita (menyikapi kelangkaan minyak goreng, red)," kata Masinton. 

Mantan Ketua Umum organisasi sayap PDIP yakni Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) itu mengatakan keterlambatan penegakan hukum terhadap mafia minyak goreng telah menggambarkan bahwa negara tidak berdaya. 

"Negara yang memiliki instrumen besar tidak memiliki kuasa ketika berhadapan dengan mafia dan kartel minyak goreng," kata Masinton. 

Masinton pun turut mempertanyakan peran aparat hukum lain yang tidak mampu membongkar kasus mafia minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga dimasyarakat. 

"Kemana para aparat penegak hukum lain, kemana KPK dalam extraordinary crime kasus ini, tapi sebaliknya saya menangkap hari ini menggambarkan bahwa aparat penegak hukum dapat bekerjasama," ujar Masinton. 

Meski begitu, Masinton tetap mengapresiasi atas penindakan yang sudah dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam mengungkap para pelaku mafia minyak goreng. 

"Melihat ini mulai bagus sebenarnya, perangkat hukum mulai bekerja sama dalam menghadapi mafia besar dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng, bagus ini," ucapnya. (GIBS) 

Baca Juga: Hampir 13 Jam Airlangga Hartarto Diperiksa Jampidsus