CARITAU MAKASSAR - Ratusan nelayan dari Pulau Lae-lae, Barrang Lompo, Barrang Ca'di, dan Kodingareng menggelar mancing bersama di Perairan Lae-lae, Jum'at (24/6/2023) sore.
Mancing bersama itu digelar tepat di lokasi yang rencananya akan dilakukan reklamasi oleh pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).
Baca Juga: Jelang Pengumuman Hasil Pilpres, Massa Tolak Pemilu Curang Mulai Padati Gedung KPU RI
"Nelayan tadi berasal sari empat pulau yang melakukan memancing bersama itu sebagai bentuk protes mereka yang sebelumnya Pempov Sulsel mengatakan wilayah tangkap nelayan itu merupakan terumbu karang rusak yang tidak ada ikan disana," kata Muh Iqbal, selaku perwakilan Kawal Pesisir.
Kata dia, kegiatan memancing bersama itu untuk memperjelas bahwa wilayah yang akan direklamasi sampai saat ini adalah wilayah tangkap nelayan dan mereka masih bisa mendapatkan ikan di sana.
"Dan ikan yang ada disana mampu menghidupkan ribuan warga di pulau Lae-Lae. Itu adalah bentuk ekspresi untuk memperlihatkan pemprov bahwa wilayah reklamasi itu adalah wilayah tangkap nelayan," sambungnya.
Sebelumnya, 'Tolak Reklamasi Pulau Lae-lae'. Begitulah yang tak henti-hentinya disuarakan masyarakat Pulau Lae-lae, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bahkan, mereka sudah sering melakukan aksi unjuk rasa baik di depan Gedung DPRD Sulsel hingga Kantor Gubernur Sulsel.
Mereka dengan tegas menolak reklamasi Pulau Lae-lae yang saat ini terus digenjot oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Salah satu spanduk yang dipasang watga bertuliskan "Tolak Reklamasi, Hidup Masih Lanjut Untuk Generasi Muda".
Alasan mereka menolak reklamasi Pulau Lae-lae sudah jelas. Para nelayan tak ingin mata pencaharian mereka hilang dengan adanya reklamasi.
"Banyak sekali rencananya, mau timbun di sana, mau timbun di sini. Mereka tidak mengerti bahwa kita sudah kelaparan, berjuang untuk hidup, di tambah susah lagi warga kalau Reklamasi," ungkap Dg Singara salah seorang warga Pulau Lae-lae.
Kata dia, jika reklamasi disetujui, maka jelas yang akan diuntungkan hanya pihak Pemprov Sulsel. Sementara warga akan kehilangan mata pencaharian.
"Ini mereka yang diuntungkan, kita di kasih susah. Mata pencaharian kami terancam kalau dibangun reklamasi," bebernya.
Untun diketahui, deklamasi tersebut dilakukan sebagai pengganti lahan kekurangan yang sebelumnya telah disepakati oleh pemerintah Pemprov Sulsel dan pengembang Center Point' Of Indonesia (CPI).
Beberapa kali, warga pesisir bersama aktivis melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur dan Kantor DPRD Sulsel dengan tuntutan untuk membatalkan rencana reklamasi Pulau Lae-Lae yang akan merugikan masyarakat pesisir. (KEK)
Baca Juga: Dinilai Gagal Mensejahterakan Rakyat, Civitas UNJ Desak Jokowi Mundur
pulau lae-lae aksi unjuk rasa mancing tolak reklamasi pulau lae-lae
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024