CARITAU MAKASSAR - Dani (54), ayah dari AF (16) terduga pelaku penganiayaan pesta Miras oplosan berujung petaka di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku kecewa dengan viralnya di media sosial (Medsos) anaknya dituding kabur melarikan diri,

Padahal, kata dia, anaknya usai pesta Miras oplosan juga menjalani perawatan di rumah sakit (RS).

Baca Juga: Polisi Tetapkan Sejoli di Makassar Sebagai Tersangka Usai Lakukan Aborsi

Dani bahkan membantah bahwa dirinya seorang anggota Polri, seperti yang beredar luas di berbagai platform media sosial.

"Saya tidak tahu apa-apa, ada yang kasih masuk di Instagram, bilang diburu keluargaku. Makanya saya bilang, kita ini diintimidasi. Saya bukan polisi, Saya tidak tahu siapa yang punya kost. Temannya kost di situ, di situ semua minum. Ada lebih sepuluh orang," katanya,

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai wiraswasta ini mengungkapkan bahwa aksi penganiayaan yang dilakukan putranya yakni AF itu berawal saat AA melakukan pengancaman dengan sebilah badik.

Saat itu AA dalam keadaan mabuk berat usai pesta Miras oplosan, saat hendak dibangunkan oleh AF, AA pun marah dan langsung menghunuskan badik ke arah AF. Merasa terancam AF pun melawan dengan memukul AA.

"Jadi, karena mabok mi toh akhirnya dia pukul, keras, pasti itu terbentur. Karena saya tanya anakku ini katanya dia mau ditikam badik jadi melawan," jelasnya.

Beredar di media sosial (Medsos) terduga pelaku penganiayaan pesta Miras oplosan berujung petaka di Kota Makassar yang menyebutkan bahwa terduga merupakan anak polisi.

Di mana dalam foto yang beredar di Twitter tersebut menyebutkan bahwa kepolisian tak berani mengungkap pelaku karena merupakan anak salah satu anggota polisi.

"Tetapi dari kasus tersebut pihak kepolisian tidak menggubris tersangka dikarenakan orang tua tersangka adalah salah satu anggota polisi," ucap postingan Twitter @ja*sa**y. (KEK)

Baca Juga: Pengurus Ponpes Tahfizul Quran Al-Imam Ashim Angkat Bicara Soal Santri Aniaya Junior Hingga Meregang Nyawa