CARITAU MAKASSAR – Jampang (23), residivis bernama asli Jampardi yang tinggal di Jalan Adyaksa Nomor 7 Kecamatan Panakkukang Makassar, sedang nahas. Jampang masih terbaring di RS Bhayangkara Makassar, setelah pada Sabtu akhir pekan lalu (6/5/2023), sekitar pukul 19/30 WITA, dia digerebek dan ditembak polisi di sekitar rumahnya. Bahkan ditembak sampai dua kali. Satu tembakan bersarang di punggung kanan, satu lagi di kaki kanan.
Kasus penembakan terhadap Jampang oleh polisi itu menjadi viral di medsos setelah Jumriani (33), kakak Jampang, sempat mengambil video saat seorang oknum polisi yang menembak Jampang di kaki meninggalkan lokasi penembakan dan kemudian menyebarkan video tersebut.
Baca Juga: Polisi Buru Satu Pria di Makassar yang Lakukan Hubungan Sesama Jenis Lalu Disiarkan di Instagram
"Mohon bantu untuk cari tau di Makassar yah. Mohon bantuan temen2," kata Ahmad Sahroni dalam unggahan akun instagramnnya @ahmadsahroni88 pada Rabu (10/5/2023).
Politisi Nasdem itu kemudian meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan.
"Saya minta tolong sama Pak @listyosigitprabowo untuk bantuan di atas," tulis Ahmad Sahroni sembari mencolek akun Instagram Kapolri.
Postingan Ahmad Sahroni itu meledak, mendapat 6.203 like dan 339 komentar.
Penembakan Kedua Disaksikan Kakak
Penembakan terhadap Jampang memang menyisakan tanda tanya. Ada perbedaan keterangan antara keluarga Jampang dan pihak kepolisian. Menurut Jumriani, tembakan kedua di kaki kanan dilakukan oknum polisi di hadapannya.
Sementara menurut Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, dua tembakan terpaksa diambil karena Jampang melawan dengan badik.
Menurut Jumriani, pada Sabtu malam itu, dia kaget karena tiba-tiba adiknya pulang dengan memegang pinggang sebelah kanan.
"Saya punya adik lari masuk ke lorong, dia pegang dadanya. Dia bilang habis ditembak Kak," kata Jumriani saat ditemui di rumahnya pada Rabu (10/5/2023) sore.
Jampang pun kemudian memperlihatkan luka tembakan.
"Suamiku bilang di mana Dik tembakannya? Jampang buka punggung ada bengkak. Saya bilang di mana ditembak Dik? Dia bilang di belakang. Di belakang, saya lihat di punggung sebelah kanan ada lobang dan timbul di perut, mungkin peluru," paparnya.
Melihat luka yang diderita, Jumriani pun meminta adik ipar dan pamannya untuk membawa Jampang ke rumah sakit.
"Ditolong dikasih naik motor mau memberikan penyelamatan pertama di RS Hermina. Tapi kemudian dicegat lagi sama Pak Yanto (oknum polisi yang diduga melakukan penembakan). Saya punya adik yang membawa motor juga diancam ditembak oleh orang ini," katanya.
Selanjutnya, Jampang oleh Pak Yanto ditarik masuk ke sebuah rumah.
"Adik saya ditarik masuk di rumah. Ditaruh adik saya di situ dan langsung diberi tembakan di depan mata saya sendiri. Saya minta tolong, ini saya punya adik jangan ditembak. Stop Pak. Pak Yanto kemudian bertanya, itu apanya kamu? Saya bilang ini adik saya. Jangan disakiti lagi," papar Jumriani.
Setelah itu Jumriani meminta tolong kepada warga sekitar.
"Saya berteriak sama warga. Tapi tidak ada yang berani menolong. Pak Yanto bilang: jangan diambil dulu itu pelaku, karena saya tunggu perintah dari komandan. Bagaimana pak kalau ada apa-apanya? Saya sebagai kakak keberatan," lanjutnya.
Jumriani pun memaksa menaikkan adiknya ke motor untuk dibawa ke rumah sakit.
"Sudah itu saya kasih naik kembali adikku ke motor, sementara Pak Yanto saya kejar terus, saya rekam. Dia pergi naik Grab. Setelah itu adikku dibawa ke RS Bhayangkara," tandasnya.
Video rekaman Jumriani itulah yang kemudian viral di medsos dan diposting Ahmad Sahroni.
Melawan dengan Badik
Setelah viral di medsos, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib pun angkat bicara mengenai penembakan terhadap Jampang.
Menurut Kombes Ngajib, pada Sabtu itu memang turun personel gabungan dari Unit Reskrim dan Unit Intelkam Polsek Panakkukang untuk melakukan penangkapan terhadap Jampang yang merupakan tersangka pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat).
"Kemudian setelah diikuti, di daerah Adyaksa itu dilakukan penangkapan. Dan pada saat dilakukan penangkapan, yang bersangkutan melakukan perlawanan dengan menggunakan badik di tangan," kata Kombes Ngajib saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar pada Rabu (10/5/2023) petang.
Saat itu, tangan anggota terkena tikaman badik.
"Karena ssudah mengancam jiwa, anggota akhirnya melakukan tindakan tegas. Dengan prosedur melakukan tembakan peringatan, karena tetap melakukan penyerangan sehingga dilakukan penembakan dan mengenai badan bagian punggung sebelah kanan," jelasnya.
Seusai diambil tindakan tegas di bagian punggung, lanjut Kombes Ngajib, Jampang ternyata masih bisa melarikan diri. Jampang bahkan dibantu oleh rekannya dengan berboncengan tiga orang.
"Setelah lari, kemudian dikejar oleh anggota. Ternyata masih bisa dilakukan penangkapan dan saat itu juga terjadi perlawanan dan masih menggunakan badik. Kemudian dilakukan tindakan tegas dengan menembak dan mengenai kaki bagian kanan. Jadi dua kali dilakukan penangkapan dan dua kali juga terjadi perlawanan. Dan dilakukan tindakan tegas (ditembak)," beber Kapolrestabes.
Penjelasan Kapolrestabes soal berboncengan tiga ini, senada dengan penjelasan Jumriani soal Jampang yang dibonceng adik iparnya dan paman menuju rumah sakit.
Barulah setelah itu, lanjut Kapolrestabes, Jampang kembali lari ke rumah dan bertemu dengan keluarga untuk meminta pertolongan.
"Setelah itu baru lari ke rumah. Itu pun masih bisa lari ke rumah seperti yang ada di video, kemudian bertemulah dengan keluarganya. Kemudian anggota polisi yang menangani melakukan pertolongan pertama dengan langsung membawanya ke rumah sakit Bhayangkara dan dilakukan perawatan. Saat ini peluru sudah diangkat dari badan. Dan sekarang dalam perawatan," jelasnya.
Kombes Ngajib menegaskan, Jampang merupakan residivis yang pernah dipenjara karena terlibat pembakaran Gereja Toraja Jemaat Masale di Makassar pada Selasa, 21 Agustus 2018. Artinya, saat itu Jampang masih berusia 18 tahun.
"Pelaku merupakan salah satu pelaku pembakaran Gereja Toraja Jemaat Masale dan sudah divonis. Dan saat ini dia ada lima laporan polisi, yaitu curat dan curas. Kebanyakan dilakukan di wilayah Panakkukang," kata Kombes Ngajib.
Kapolsek Temui Keluarga Jampang
Pada Rabu (10/5/2023), Kapolsek Panakkukang Kompol Saharuddin mendatangi rumah Jampang.
"Sebagai bentuk empati kami ke keluarga Jampang. Tadi pagi saya berkunjung ke orangtuanya, keluarga dan saudara-saudaranya. Saya minta maaf atas tindakan keras yang dilakukan anggota kami," kata Kompol Saharuddin kepada wartawan yang ikut menyaksikan pertemuan.
Kapolsek saat itu memberikan pemahaman kepada keluarga korban, bahwa ada enam laporan polisi (LP) terkait kejahatan yang diduga dilakukan Jampang.
"Kami juga memberikan pengertian dan pemahaman bahwa dalam kasus ini ada enam LP yang sementara kami tangani di Polsek Panakkukang. Kasusnya macam-macam, ada pencurian, ada pelemparan hotel, ada juga
bom molotov," bebernya.
"Kami datang ke sini untuk kedua kalinya di keluarga Jampang, minta kerjasamanya. Artinya, insyaallah kita akan bantu masalah pengobatan di RS Bhayangkara. Itu tanggung jawab kami," tambahnya.
Pihak keluarga sempat meminta kepada Kapolsek agar Jampang direhabilitasi.
“Saya bilang insyaallah kita akan periksa urinenya dulu. Kalau hasilnya ada kandungan narkoba maka kami bantu rehab. Untuk kasus yang kami tangani di Polsek, kami insyaallah bantu sepanjang bisa dibantu. Supaya persoalan ini tidak berlarut-larut. Dan Si Jampang bisa hidup normal kembali. Kalau memang persoalan selesai dan kembali ke rumah, pihak keluarga jagalah dia baik-baik," harapnya.
Menanggapi tawaran Kapolsek, Jumriani mengaku pikir-pikir karena sakit hati melihat dengan kepala sendiri adiknya ditembak oknum polisi.
"Saya belum kompromi dengan keluarga. Saat ini saya masih belum bisa jawab, damai atau tidak," kata Jumriani.
Kita tunggu saja perkembangan kasusnya karena Jampang sendiri juga masih dirawat di rumah sakit. Semoga keadilan bisa ditegakkan.(KEK)
Baca Juga: Lagi, Polisi Amankan Ratusan Sepeda Motor Knalpot Brong di Makassar
pria ditembak oknum polisi residivis penembakan polrestabes makassar jampang
vev3j0
33wb8a
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...