CARITAU JAKARTA – Ibunda Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simajuntak tak kuasa menahan tangis saat menjadi saksi di persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap anaknya.
Dalam kesempatan tersebut, Rosti juga bertemu sekaligus berhadapan langsung dengan tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Dengan terisak-isak dan penuh kedukaan, Rosti tak habis bikir dan bertanya-tanya, mengapa Sambo setega itu menghabisi anaknya.
Baca Juga: Sempat Merosot Karena Kasus Ferdy Sambo, Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat Jadi 76,4%
Jaksa Penuntut Umum (JPU) pun bertanya, bagaimana sosok Brigadir J saat kecil. Rosti pun dengan getir menjawab bahwa Brigadir J adalah sosok yang ramah dan bertanggungjawab. Yosua juga dikenal sebagai orang yang patuh dan penuh hormat kepada siapapun.
"Anak yang patuh, ceria, anak yang selalu menggemaskan kepada siapapun, Selalu hormat kepada siapapun. Saya beri saran anak saya agar berbuat baik di manapun," tandasnya.
Ia menyebutkan, dirinya kerap mendengar cerita dari anaknya bahwa Keluarga Ferdy Sambo adalah orang-orang yang baik.
Namun, seketika ia mendapat kabar bahwa Sambo lah yang mengeksekusi anaknya, ia tak habis pikir dan sangat kecewa.
"Saya sebagai ibu begitu hancur, begitu tersayat hatiku mendengar derita anak saya, terbunuh dengan sadis. Harusnya melindungi, bagaimana dia mengawal dan bertugas, mengawal Bapak setiap hari. Sangat sakit dan sangat kejam," kata dia di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Sambil terbata-bata, Rosti menuturkan bahwa dirinya sempat percaya Ferdy Sambo adalah Wali dari Tuhan yang menjadi pelindung anaknya. Tapi, ucapan tersebut ia sesali, karena Eks Kadiv Propam itu menjadi terduga pembunuh Yosua.
"Tapi anakku dihabisi, anakku dirampas nyawanya dengan sadisnya di tangan atasannya, Ferdy Sambo yang sudah saya yakini dia sebagai wali yang diberikan dari Tuhan," tandasnya.
Selain itu, JPU menanyakan kapan Rosti terkahir kali berkomunikasi dengan anaknya.
Rosti pun menjawab ia sempat berbicara dengan Yosua, yaitu pada tanggal 2 Juli 2022. Di mana Brigadir J berpamitan kepada orangtuanya untuk bertugas ke Magelang mengawal Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Kalau ada waktu kalau dia sedang tugas, 'Nanti malam, Ma, pas Abang lagi longgar'. Diusahakan pasti ada komunikasi dalam seminggu. Kalau telat, dia bilang 'Bukan Abang nggak perhatian, nanti Abang kabari Abang di sini'," papar Rosti.
Baca juga : Kuasa Hukum Putri Candrawathi Sebut Ponsel Brigadir J Tidak Ada di Kliennya, Benarkah?
Namun, komunikasi terakhir dengan Yosua dilakukan pada tanggal 8 Juli 2022. Disebutkan Yosua sempat meng-upload foto ke grup WhatsApp yang menunjukan sedang berada di pemandian air panas. Setelah itu, hanya kabar kematian anaknya yang ia terima.
Kemudian, Rosti tiba-tiba meminta kepada Putri mengembalikan HP milik anaknya.
"Kalau bisa tolonglah handphone anakku dan semua alat komunikasinya berikan kepada kami, tunjukkan barang bukti di situ semua tertera," pinta dia.
"Jadi biar lebih detail bapak pengacara Bu Putri, Pak Sambo, tolong alat komunikasi anakku sini, biar lebih detail," tegas dia kembali. (RMA)
Baca Juga: Majelis Hakim Vonis Mati Ferdy Sambo
ibunda brigadir j ferdy sambo ibunda brigadir j minta sambo kembalikan hp anaknya
Segala di dunia akan sia sia yang kekal dan abadi hanyalah di Sorga.
Segala di dunia akan sia sia yang kekal dan abadi hanyalah di Sorga.
Segala di dunia akan sia sia yang kekal dan abadi hanyalah di Sorga.
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024