CARITAU JAKARTA - Tim penyidik KPK telah selesai melakukan penggeledahan di Gedung DPRD DKI Jakarta. Dalam penggeledahan itu, penyidik menyita sejumlah bukti yang dalam waktu dekat akan menjerat sejumlah nama sebagai tersangka.
Demikian ditegaskan Juru Bicara Bidang Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri. Menurut Ali Fikri, nantinya dari hasil penyelidikan pihaknya akan mengumumkan nama-nama tersangka.
Baca Juga: KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
"KPK sejauh ini telah menemukan bukti permulaan ada dugaan perbuatan melawan hukum termasuk pihak yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai tersangka. Namun tentu nanti kami akan umumkan pada saatnya setelah seluruh proses penyidikan telah cukup," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (17/1/2023).
Ali Fikri mengatakan, penggeledahan ke gedung DPRD DKI Jakarta berkaitan dengan perkara pengadaan tanah di Pulo Gebang Jakarta. Dikatakannya, perkara tersebut terkait dugaan korupsi yang berkaitan dengan kerugian keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah.
"Setidaknya ada 6 ruangan yang dilakukan penggeledahan diantaranya ruang kerja di lantai 10, 8, 6, 4, 2 dan staf komisi C DPRD DKI Jakarta," ujarnya.
Dari penggeledahan tersebut, lanjutnya, Tim Penyidik menemukan berbagai dokumen dan alat bukti elektronik yang diantaranya diduga terkait proses pembahasan dan persetujuan penyertaan modal pada Perumda SJ di DPRD DKI Jakarta yang kemudian dipergunakan untuk pengadaan tanah di Pulo Gebang Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Rany Mauliani membenarkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah salah satu ruangan di Fraksi Gerindra. Ruangan yang menjadi sasaran KPK adalah tempat kerja M Taufik (MT), mantan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.
"Menurut info memang seperti itu tapi sepanjang sepengetahuan saya ruangan pak MT saat ini kan memang juga sudah kosong seiring beliau menyatakan mengundurkan diri," ujar Rany dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (17/1/2023).
Sejumlah petugas KPK menggeledah gedung DPRD DKI hingga pukul 20.55 WIB. Setidaknya, ada tujuh koper yang diangkut ke mobil jenis mini bus yang bersiap di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Saat pemeriksaan KPK itu, Rany mengaku tidak ada di lokasi. (DID)
Baca Juga: Jadi Saksi dalam Kasus SYL, KPK Geledah Rumah Hanan Supangkat di Kembangan Jakarta
kpk geledah dprd dki dugaan korupsi pengadaan lahan pulogebang dprd dki
Badan Geologi Catat 19 Kali Gempa Guguran Gunung R...
Kedatangan Jamaah Calon Haji di Asrama Haji Embark...
Polisi Tersabet Sajam Saat Bubarkan Tawuran di Kal...
Penambahan Jadwal Kereta Cepat Whoosh
Terjadi Kontak Tembak dengan KKB di Homeyo Intan J...