CARITAU JAKARTA - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjalani pemeriksaan dan klarifikasi hingga sembilan jam di Bareskrim Polri, Senin (3/7/2023).
Adapun Panji Gumilang keluar dari Gedung Awaloedin Djamin Bareskrim Polri sekitar pukul 23.30 WIB. Namun, suasana kembali tidak kondusif seperti kedatanganya di Mabes Polri pukul 14.00 WIB.
Dia sempat tertahan dan dikawal masuk ke Bareskrim. Hingga pada akhirnya, situasi mulai terkontrol beberapa saat kemudian, dan membuat Panji Gumilang bersedia menghadap sejumlah wartawan.
Meski demikian, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri belum menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka.
Direktur Penyidikan Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo mengatakan pihaknya telah rampung melaksanakan gelar perkara. Atas dasar tersebut, pihak Bareskrim menetapkan laporan terhadap Panji Gumilang naik dari penyelidikan menjadi penyidikan.
"Kami sampaikan setelah selesai pemeriksaan, penyidik telah melaksanakan gelar perkara. Adapun kesimpulan gelar bahwa perkasa ini dari penyelidikan menjadi penyidikan," kata Djuhandhani di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Senin (3/7/2023) malam.
Panji Gumilang sendiri memenuhi panggilan penyidik Bareskrim untuk diminta klarifikasi pelihar laporan dugaan tindak pidana penistaan agama.
Diketahui, Pimpinan Ponpes Al Zaytun itu tiba di Bareskrim Polri pada Senin siang sekitar pukul 13.50 WIB dan mulai menjalani pemeriksaan pukul 14.00 WIB. Pemeriksaan berlangsung hingga sekitar pukul 23.00 WIB atau selama lebih kurang sembilan jam lamanya.
Ditemui usai pemeriksaan, Panji Gumilang mengatakan bahwa dirinya telah menjawab semua pertanyaan penyidik dengan sempurna, termasuk soal isu adanya bekingan dari Istana.
"Semua sudah dijawab dengan sempurna, apa yang ditanyakan penyidik," katanya.
Panji menyebut penyidik mengajukan lebih dari 30 pertanyaan kepada dirinya.
"Pertanyaan yang diberikan kepada saya lebih dari 30 pertanyaan dan sudah bisa dijawab dengan baik. Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar," kata Panji.
Pesantren dan Sosok Pemimpin yang Kontroversial
Pondok pesantren Al-Zaytun, bukan kali ini saja menjadi kontroversi. Sejak beberapa puluh tahun lalu pondok pesantren Al-Zaytun sudah diasosiasikan dengan jaringan NII (Negara Islam Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, pada tahun 2002, Majelis Ulama Indonesia pernah menyelidiki dugaan adanya hubungan antara Negara Islam Indonesia alias NII dengan Ponpes Al-Zaytun.
Pada saat itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menjabat sebagai Ketua MUI membenarkan bahwa Ponpes Al-Zaytun telah menyimpang dari ajaran Islam.
“Terdapat penyimpangan paham dan ajaran Islam yang dipraktikkan organisasi NII KW IX. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara lain dalam hal mobilisasi dana yang mengatasnamakan ajaran Islam yang diselewengkan, penafsiran ayat-ayat Alquran yang menyimpang dan mengkafirkan kelompok di luar organisasi mereka,” bunyi hasil investigasi MUI terkait Ponpes Al-Zaytun.
Selain itu, antropolog dan orientalis asal Belanda, Martin Van Bruinessen dalam tulisannya berjudul ‘Traditionalist and Islamist pesantrens in contemporary Indonesia’ (2008) yang membahas tentang pesantren tradisional di Indonesia, menyebutkan pesantren yang didirikan pada tahun 1989 oleh Syekh AS Panji Gumilang alias Abu Toto memiliki hubungan yang kontroversial dengan gerakan radikal NII palsu. Beberapa pengurus Pesantren Al Zaytun diduga memiliki keterlibatan dengan NII dan sebagian besar santri di pesantren ini juga berasal dari keluarga yang terkait dengan NII.
Sosok Panji Gumilang alias Abu Toto juga sempat dilaporkan oleh mantan pegawai Pondok Pesantren Al-Zaytun terkait kasus pelecehan seksual pada 2021 lalu. Namun sayangnya, kasus tersebut menguap begitu saja. Tak hanya itu, ia juga sempat melontarkan pernyataan kontroversial karena ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel. (RMA/IRN)
pondok pesantren al-zaytun indramayu polemik al-zaytun penistaan agama panji gumilang al-zaytun bareskrim
8fdrmh
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...