CARITAU GAZA - Tentara IDF Israel pada Kamis (16/11/2023) menyerbu Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza. Dalam penyerbuan tersebut, Israel menyandera sekitar 5.000 orang di dalamnya, termasuk dokter, perawat, staf RS, pasien, para pengungsi, lapor kantor berita Palestina WAFA.
Insiden tersebut terjadi Kamis malam waktu setempat, ketika ratusan tentara pendudukan Israel menyerbu rumah sakit itu, setelah delapan hari berturut-turut mengepung fasilitas medis tersebut.
Baca Juga: Mantan Ketua DPR AS: Pidato Netanyahu Presentasi Terburuk Pejabat Asing di Kongres AS
Staf rumah sakit telah memohon Palang Merah Internasional dan organisasi dunia lainnya untuk meminta perlindungan. Situasi di dalam rumah sakit kian buruk, tidak ada akses terhadap air, listrik, atau makanan.
Dalam laporan WAFA, pasukan pendudukan Israel menembaki siapa saja yang berpindah tempat di dalam rumah sakit, melukai seorang anak berusia 12 tahun yang tertembak di kaki setelah mencoba berpindah tempat.
Koresponden WAFA memastikan bahwa pasukan pendudukan Israel terus mengepung rumah sakit dengan tank dan buldoser, sementara tentara Israel terus menyerbu lokasi tersebut. Pasukan pendudukan tidak hanya menyerbu rumah sakit, tetapi juga menghancurkan peralatan medis, termasuk CT scan dan mesin MRI.
Dinding utara dan selatan kompleks, dapur rumah sakit, dan sejumlah kendaraan milik staf dan warga sipil dihancurkan oleh buldoser Israel. Pasukan pendudukan juga telah meratakan semua jalan dalam radius satu kilometer dari rumah sakit, seperti dilansir dari Antara.
Menurut kantor berita Anadolu, tentara Israel meledakkan ruang bawah tanah beberapa bangunan di kompleks Rumah Sakit Al Shifa, setelah menyerbu rumah sakit tersebut pada Rabu.
Militer Israel menuding Hamas memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah rumah sakit tersebut. Tudingan itu dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Menurut kantor media pemerintah Gaza, sekitar 1.500 staf medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan 7.000 pengungsi berada di dalam kompleks RS Al Shifa. Kompleks RS Al Shifa, yang berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan Palestina, merupakan kompleks layanan kesehatan terbesar di Jalur Gaza.
Didirikan pada 1946 di Kota Gaza, kompleks ini telah berkembang menjadi fasilitas medis utama di kantong Palestina tersebut, dengan mempekerjakan 25 persen dari seluruh petugas kesehatan yang berada di Gaza, kata WAFA. (IRN)
Baca Juga: DPR AS Sahkan RUU untuk Menekan Biden Kirim Senjata ke Israel
rumah sakit Rumah Sakit Al Shifa israel palestina jalur gaza hamas Israel Serbu Rumah Sakit
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...