CARITAU GAZA - Israel kembali melakukan tindakan represi dan diskriminasi terhadap petugas medis yang bertugas di Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan para petugas medis di Jalur Gaza menghadapi tekanan dalam menjalankan misi kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung itu.
“Staf WHO melihat salah satu dari mereka (staf Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina/PRCS) diminta berlutut sembari ditodong senjata dan kemudian dibawa ke tempat tertutup. Di sana dia dilecehkan, dipukuli, ditelanjangi dan digeledah," kata WHO di laman resminya, dikutip Rabu (13/12/2023).
Baca Juga: Gambaran Mengerikan, Belanda Desak Israel Hentikan Serang Rafah
Perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina, Richard Peeperkorn, mengungkapkan bahwa petugas medis di Jalur Gaza menghadapi kendala dalam menjalankan misi karena tentara Israel menginspeksi staf medis di pos-pos pemeriksaan.
Dua staf PRCS, yang sedang dalam perjalanan ke Gaza utara, ditahan selama lebih dari satu jam oleh tentara Israel, kata Peeperkorn.
"Tidak boleh ada seorang pun petugas medis yang ditahan," kata Peeperkorn.
WHO juga mengungkapkan truk bantuan yang membawa pasokan medis dan salah satu ambulans yang membawa pasien dari Rumah Sakit Al-Ahli tertembak saat memasuki Kota Gaza dan dalam perjalanan kembali menuju Gaza selatan.
"Iring-iringan medis kembali dihentikan di pos pemeriksaan yang sama, di mana staf PRCS dan sebagian besar pasien diharuskan meninggalkan ambulans untuk pemeriksaan keamanan," sebut WHO, dikutip dari laporan Antara.
WHO mengungkapkan pasien-pasien kritis yang masih berada dalam ambulans digeledah oleh tentara bersenjata.
Salah seorang dari dua staf PRCS yang ditahan sebelumnya dibawa untuk diinterogasi untuk kedua kalinya. hal ini membuat misi kemanusiaan dan penyaluran bantuan di Gaza berjalan sangat lambat.
“PRCS kemudian melaporkan bahwa selama proses pemindahan, salah satu pasien yang terluka meninggal dunia akibat lukanya tidak segera ditangani, kata WHO.
Sementara itu, seorang staf PRCS yang sempat ditahan mengaku dipukuli dan dipermalukan, kemudian dibiarkan berjalan ke arah selatan dengan tangan terikat di belakang punggung, dan tanpa pakaian atau sepatu. (IRN)
Baca Juga: Uni Eropa Desak Israel Jalani Putusan ICJ, Stop Serangan Rafah
who Petugas Medis israel palestina Petugas Medis di Gaza Israel Tahan Petugas Medis Pelecehan oleh Tentara Israel
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024