CARITAU MATARAM – FA, dosen gadungan yang menjadi terlapor kasus dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengakui perbuatannya kepada polisi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Komisaris Besar Polisi Teddy Rustiawan menjelaskan pengakuan FA tertuang dalam berkas klarifikasi di hadapan tim penyelidik kepolisian.

"Terlapor mengakui perbuatannya saat dimintai keterangan tim penyelidik," kata Kombes Teddy, di Mataram, Kamis (25/8/2022).

Meskipun FA sudah mengakui, Teddy memastikan pihaknya tetap menangani kasus dugaan pelecehan sesuai prosedur hukum yang berlaku, yakni mengupayakan pemenuhan alat bukti.

"Karena ini masih dalam penyelidikan, penyelidik masih fokus untuk pembuktian unsur pidana," ujarnya.

Guna pemenuhan alat bukti, Teddy mengatakan pihaknya mengagendakan permintaan pandangan dari para ahli, salah satunya terkait pidana.

Terlapor FA seperti dirilis Antara, pada Senin (8/8/2022), telah memenuhi undangan kepolisian untuk memberikan klarifikasi terkait tuduhan pelecehan seksual kepada sejumlah mahasiswi dengan didampingi kuasa hukumnya.

Permintaan keterangan terhadap FA merupakan tindak lanjut kepolisian usai mengambil keterangan sejumlah pelapor yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual.

Kasus yang berada di bawah penanganan Subbidang Remaja, Anak dan Wanita (Renakta), Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB ini, berawal dari laporan korban yang masuk ke kepolisian dengan pendampingan Tim Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Mataram.

Pada laporan, BKBH Unram melampirkan modus terlapor melakukan pelecehan seksual. Selain menjanjikan lulus perguruan tinggi, AF juga diduga melakukan pengobatan spiritual kepada korban, menjanjikan skripsi berjalan lancar dan pekerjaan magang di notaris.(HAP)