CARITAU MAKASSAR - Haerul (29) pemuda yang mengaku sebagai anggota Brimob Polda Sulsel mulai mencuat fakta baru lagi.
Baca Juga: Kapolrestabes Makassar Soal Pria yang Ditembak Oknum Polisi: Melawan Petugas dengan Badik
"Dia ditersangkakan pemalsuan surat, di mana dia menggunakan KTA Polri Polda Sulsel. Selama digunakan itu dia scan, dia dapat KTA Polda Yogyakarta di Internet," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Jason Maruli Hutagaol saat ditemui awak media, Selasa (28/2/2023).
Kata dia, KTA Polda Yogyakarta iti didapat di internet. Setelah dia ambil di internet, kemudian di-scan dan diganti dengan fotonya dan nama Polda Yogyakarta diganti dengan Polda Sulsel.
"Dia cetak dan dimasukkan fotonya, kemudian tulisan Polda Yogyakarta diganti jadi Polda Sulsel," jelasnya.
Ternyata, terbongkarnya penyamaran Haerul karena berawal dari kecurigaan istri yang selama lima tahun menyamar ternyata sang istri tidak pernah memakai seragam bhayangkari.
Fakta lainnya, ternyata Haerul memiliki istri kedua yang tinggal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Istrinya yang kedua itu tinggal di Bone," kata istri Haerul, Marniati kepada awak media di rumahnya yang terletak di Kacamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu (25/2/2023).
Ia mengaku jika suaminya itu menikah lagi sudah setahun lalu bersama wanita yang belum diketahui identitasnya di Kabupaten Bone.
"Kalau istrinya yang kedua di Bone, baru sekitar satu tahun lebih bersama dan belum dikaruniai anak," ucapnya.
Sejak pernikahan Haerul dengan istri keduanya itu hubungan Haerul dengan Marniati mulai tidak harmonis.
Sang Brimob gadungan ini disebut jarang tinggal di rumah bersama Marniati. Ia mengungkap, jika dirinya datang ke Mapolda Sulsel saat itu, untuk menyampaikan jika dirinyalah yang layak untuk menyandang status sebagai ibu Bhayangkari, bukan istri kedua Haerul yang tinggal di Kabupaten Bone.
"Itu istri keduanya mau dijadikan sebagai ibu Bhayangkari, makanya saya ke Polda untuk menyampaikan jika saya yang layak untuk menyandang status sebagai ibu Bhayangkari daripada istri keduanya," ucapnya.
Namun Marniati tidak menyangka, jika kedatangannya ke Mapolda sulse untuk mendaftarkan dirinya sebagai istri Bhayangkari yang sah, malah menjerumuskan sang suami ke ranah hukum.
Ditambah lagi kecerobohan Marniati yang mengambil KTA suaminya untuk dibawah dan diperlihatkan kepada polisi saat mengecek keberadaan tugas dan gaji Haerul, sehingga menjadi awal mula polisi mencaritahu status Haerul sebagai anggota polisi aktif atau justru polisi gadungan.
Marniati juga mengungkap, jika saat ia menikah dengan Haerul, tidak ada upacara penyambutan pedang pora seperti upacara pernikahan anggota polisi asli.
Bahkan setelah menikah sejak 9 tahun lalu, hingga kasus ini terbongkar, Marniati mengaku tidak pernah mengikuti kegiatan Bhayangkari.
"Waktu menikah tidak ada upacara penyambutan pedang pora dari anggota polisi, bahkan saya tidak pernah ikut kegiatan Bhayangkari selama ini, hanya pengajian di kelompok majelis taklim, itupun bukan bersama ibu-ibu Bhayangkari," katanya.
Kata sang istri, Haerul kini menjalani pemeriksaan di Polrestabes Makassar terkait identitas dirinya yang mengaku sebagai polisi namun dirinya bukanlah anggota polri.
"Ada di Polrestabes Makassar proses pemeriksaan dan sementara juga ditahan di sana," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Polisi Bongkar Home Industri Pembuatan Senjata Tajam Jenis Busur di Makassar
pemuda menyamar jadi polisi brimob polda sulsel polrestabes makassar kta polri
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...