CARITAU MAKASSAR - Seorang karyawati di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial NS (20) menjadi korban begal payudara yang dilakukan oleh orang tak dikenal di bilangan Jalan Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar pada Senin (27/3/2023) kemarin.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak Polrestabes Makassar meminta agar korban yang mengalami dugaan begal payudara untuk segera melapor ke polisi.

"Sesuatu yang melanggar HAM, siapapun akan ditindak. Makanya saya bilang, dia sudah melapor atau tidak. Akan tetapi tetap dilakukan tindakan, apabila cukup bukti, akan ditindak tegas," tegas Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS, Selasa (28/3/2023).

Olehnya, ia berharap korban segera melaporkan kejadian tersebut, agar pihak kepolisian segera bergerak cepat mengungkap kasus tersebut.

"Apalagi meresahkan masyarakat, terlebih di bulan puasa. Terutama membuat kaum hawa merasa tidak nyaman berada di ruang publik," kata Lando.

"Kalau dia sudah lapor, kita akan lidik, karena kalau tidak ada laporan bagaimana kita mau bekerja. Karena kita tidak tahu apa benar atau tidak, kalau tidak ada laporan bagaimana? Ini kan privat bukan video viral di media sosial," tandasnya.

Dari hasil rekaman CCTV yang diperoleh korban, terduga pelaku begal payudara mengendari motor jenis KLX.

"Pas saya mau berangkat pergi kerja. Saya tidak tau dikuti ka sama itu pelaku atau bagaimana, tapi tiba-tiba itu orang ada di samping motorku baru langsung mi na lakukan aksinya," ungkapnya menjelaskan kronologi, Senin (27/3/2023) sore.

Kata dia, pria bejat itu menggunakan kendaraan roda dua berjenis trail. Dari keterangan korban, pelaku saat melakukan aksi tak senonohnya itu mengenakan pakaian serba hitam.

"Ciri-cirinya pria sekitar usia 20 tahunan, pake pakaian serba hitam, naik motor trail KLX. Sempat ji saya teriaki tapi tidak ada juga orang dengar karna jalanan betul-betul sunyi juga," jelasnya.

Ia juga sudah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian dan bakal mengadukan hal yang dialaminya ke UPTD PPA Makassar untuk dilakukan pendampingan.

"Saya langsung ji pergi ke Polsek. Tapi disuruhka nunggu karna belum datang operatornya, pas datang operatornya na blng harus di lapor ke Polres dulu untuk di minta surat keterangan visum. Jadi tidak adaji hasilnya dari lapor ke Polsek," tandasnya. (KEK)