CARITAU JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengklarifikasi pemimpin tertinggi kelompok Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja (AQHB) bukan merupakan salah satu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Mabes Polri Benarkan Densus 88 Tangkap 10 Terduga Teroris di Wilayah Solo Raya

"Kami mohon maaf atas kekeliruan penyebutan tersebut. Abdul Qadir Baraja bukan pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Sebelumnya Nurwakhid mengatakan AQHB merupakan salah satu pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah; sementara sosok pendiri yang sebenarnya adalah Abdullah Baraja.

Menurut Brigjen Nurwakhid, AQHB merupakan mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) dan pernah terlibat dalam Majelis Mujahidin Indonesia tahun 2000 meskipun memilih tidak aktif.

"Dia (AQHB) sudah dua kali ditangkap dan dihukum dengan keterlibatannya di jaringan terorisme. Pertama pada Januari 1979 terkait teror Warman. Kedua, dia ditahan atas kasus bom di Jawa Timur dan Candi Borobudur pada awal tahun 1985," jelas Nurwakhid.

Kemudian mengenai kelompok Khilafatul Muslimin, Nurwakhid mengatakan sama bahayanya dengan Hizbut Tahir Indonesia (HTI), NII dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) karena mengampanyekan tegaknya sistem khilafah.

"Bedanya, HTI merupakan gerakan transnasional dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara. Sementara Khilafatul Muslimin, kelompok ini mengklaim sudah mendirikan khilafah dengan adanya khalifah yang terpilih," katanya.

Menurutnya, genealogi atau garis keturunan Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari NII karena sebagian besar tokoh kunci adalah mantan NII.

Guna membatasi gerakan Khilafatul Muslimin yang bertentangan dengan falsafah bangsa dan berpotensi melahirkan gerakan terorisme, BNPT telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, di antaranya pemerintah daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di seluruh daerah.(GIBS)

Baca juga: 

Markas Khilafatul Muslimin Surabaya Raya Digeledah, Polda Jatim Sita Sejumlah Barang

Polri Periksa Pimpinan Khilafatul Muslimin Wilayah Cirebon

Buntut Khilafatul Muslimin, Regulasi Melawan Sebaran Radikalisme Perlu Diperkuat

BNPT: Khilafatul Muslimin Sebarkan Ideologi Khilafah Berkedok Pengajian atau Dakwah

Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin Ternyata Berkat Peran Netizen +62

Polres Sukabumi Pantau Ponpes Khilafatul Muslimin, Periksa Kurikulum Pembelajaran

Sebut Khilafatul Muslimin Tak Mengusung Khilafah Radikal, Al Chaidar: Harusnya Diajak Kerja Sama Menyebarkan Pancasila

Kisah Santriwati Ma’had Al-Zaytun yang Pernah Disebut ‘Ibu Kota’ NII KW-9

Penangkapan Pemimpin Khilafatul Muslimin Bikin Jamaah Resah, Sebut Tak Pernah Bertentangan dengan Pancasila

Khilafatul Muslimin Mallawa Maros Punya Tiga Kema’sulan di Dua Provinsi

Pimpinan Tertinggi Ditahan, Khilafatul Muslimin Mallawa Maros Sebut Itu Takdir Allah

Khilafatul Muslimin Mallawa: Bukan Menghancurkan Kebatilan Tapi Mencegah Kemungkaran

Pakar Politik UINSA: Ideologi Khilafah Jangan Dibiarkan Agar Tak Jadi Kekuatan Politik

 

Baca Juga: Geledah Rumah di Sukoharjo, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Empat Wilayah Jateng