CARITAU PALU - Untuk tingkatkan kapasitas perempuan di Provinsi Sulawesi Tengah sebagai agen perdamaian, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah.
"Kami mendorong simpul-simpul organisasi perempuan yang hadir pada kegiatan ini untuk mampu menjadi agen perdamaian," kata Kepala Sub-direktorat Kontra Propaganda BNPT Kolonel TNI Solahuddin Nasution di Kota Palu, Rabu (26/10/2022).
Hal tersebut disampaikannya dalam lokakarya bertajuk ‘Perempuan Top Viralkan Perdamaian’ di Universitas Alkhairaat Palu.
Lokakarya itu diikuti oleh sekitar 100 perempuan dari organisasi seperti Muslimat NU, Aisyiyah, Majelis Ulama Indonesia, Wanita Katolik Republik Indonesia, Wanita Hindu Darma Indonesia, Fatayat NU, Ummahat DDI, dan Badan Koordinasi Majelis Taklim serta pelajar, mahasiswi, dan pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Baca Juga: RI Jadi Anggota FATF, Efektif Cegah Pendanaan Terorisme
Solahuddin mengatakan, perempuan memiliki kemampuan menggerakkan serta menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama melawan segala bentuk paham dan propaganda yang berkenaan dengan terorisme.
Dengan posisinya yang vital dalam keluarga, ia mengatakan, perempuan punya peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk paham yang berkaitan dengan terorisme.
"Seorang ibu bisa menjadi partner (mitra) dialog anaknya, sebagai seorang istri, perempuan bisa menjadi partner diskusi suaminya dalam berbagai hal, sebagai contoh dalam pemahaman ajaran agama. Perempuan diharapkan bisa menjadi filter awal atau pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing," ia menjelaskan.
Dia juga menambahkan, bahwa rumah tangga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama di dalam keluarga, tempat anak mulai mengenal dan mempelajari hal-hal di sekelilingnya, termasuk memahami nilai sosial, budaya, dan agama.
"Dalam hal ini, tugas mendidik anak dalam lingkungan keluarga merupakan tugas resiprokal orang tua, tapi posisi perempuan, yakni sebagai ibu secara emosional lebih memiliki kedekatan terhadap anak. Karena itulah, kunci penanaman karakter dan jati diri anak banyak bertumpu pada peran perempuan," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Perempuan FKPT Sulawesi Tengah Dr. Nurhayati, M.Fil menyampaikan bahwa perempuan dapat menjadi penggerak perdamaian di daerah.
Dia mengemukakan bahwa perempuan harus selalu mawas diri agar tidak terperangkap ke dalam jaringan pelaku ataupun menjadi korban aksi terorisme.
Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalami dugaan adanya jaringan terorisme terkait insiden penodongan pistol ke Paspampres di Istana Negara oleh seorang perempuan, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat Selasa (25/10/2022) kemarin.
"BNPT sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal," kata Direktur Pencegahan BNPT R Ahmad Nurwakhid dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Hasil penelusuran sementara, diketahui jika pelaku bernama Siti Elina memiliki pemahaman yang radikal serta terafiliasi sebagai seorang pendukung salah satu ormas radikal yang dibubarkan pemerintah, yakni HTI. (IRN)
Baca Juga: Jakarta Rawan Target Terorisme, BNPT Asesmen Fasum di DKI
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...