CARITAU YOGYAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai kehadiran para penceramah dengan materi-materi dakwah yang moderat di dunia maya selama pandemi terbukti efektif menekan pengaruh radikalisme di Indonesia.
Baca Juga: Penyerahan LHP BPK Atas Laporan Keuangan BNPT
Paham Radikal Diawali Intoleran
Menurut Nurwakhid, munculnya paham radikal selalu diawali dengan sikap eksklusif dan intoleran terhadap keragaman.
"Radikal atau ekstrem, ciri-cirinya biasa mengkafirkan mereka yang berbeda. Tidak hanya beda agama, tapi beda kelompok, beda paham, bahkan sesama agama pun dikafir-kafirkan," paparnya.
Radikalisme, menurutnya, merupakan fase menuju terorisme sebab radikalisme adalah paham yang menjiwai semua aksi terorisme.
Oleh karena itu, Nurwakhid seperti dirilis Antara, mengajak semua pihak, khususnya kaum perempuan, sebagai soko guru bangsa mampu membentengi keluarga, lingkungan dan masyarakat dari paham radikal.
"Membentengi dari paham-paham asing yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Di samping itu memperkuat kecintaan terhadap Tanah Air dan ideologi bangsa yaitu Pancasila," pungkasnya.(HAP)
Baca Juga: BNPT Jamin Keamanan Jakarta dari Kemungkinan Aksi Teror
badan nasional penanggulangan terorisme bnpt penceramah moderat dunia maya radikalisme di indonesia
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024