CARITAU MAROS – Amir Khilafatul Muslimin Mallawa Maros, Ustadz Muhammad Ilyas Yunus menegaskan Khilafatul Muslim Mallawa Maros berdakwah bukan untuk menghancurkan kebatilan tapi mencegah kemungkaran.
Menurut Ustadz Muhammad Ilyas Yunus, dirinya sedari dulu tidak setuju dengan Hizbut Tahrir Indoneisa (HTI) karena harus punya kekuasaan, punya pasukan, juga punya wilayah.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai dan Yogyakarta Terima Sertifikat Pencegahan Terorisme
"Kalau kami tidak. Khilafah itu cukup dua atau tiga orang, kemudian diumumkan ke seluruh dunia. Ini kan sudah diumumkan. Orang terima atau tidak terserah, yang penting beliau Khalifah kami (Abdul Qadir Hasan Baraja) sudah umumkan. Silahkan kalau mau, yang tidak mau silahkan juga," ungkapnya.
Setelah itu semuanya dipasrahkan kepada Allah SWT.
“Biar nanti Allah SWT yang menentukan, apakah Abdul Qadir Hasan Baraja memimpin sampai Islam ini ditegakkan, itu Allah SWT yang punya urusan,” tegasnya.
Berdakwah bukan untuk menghancurkan kebatilan.
"Intinya kita tetap berjalan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ayat. Maka kami berdakwah bukan menghacurkan kebatilan, tapi mencegah kemungkaran. Caranya bagaimana? Mendatangkan kebaikan 'Datangkanlah kebenaran itu, dengan datangnya kebenaran maka kebatilan akan hancur’. Itulah Islam yang rahmatan lilalamin," bebernya.
Ustadz Ilyas Yunus sempat mengomentari video yang mengatakan bahwa Khilafatul Muslimin mengatakan mati jahiliyah sama dengan mati kafir.
"Kata itu jangan disamakan. Mati jahiliyah disamakan dengan mati kafir itu salah. Kami tidak pernah persepsikan seperti itu, mati jahiliyah ya mati jahiliyah. Kami tidak pernah bilang kalau tidak pernah baiat, itu mati kafir. Oh itu salah, kami tak pernah bilang begitu. Mati jahiliyah ya mati jahiyilah. Kenapa kami tidak bisa tambah? Karena di dalam Islam itu hanya dua, Rahmat dan Laknat. Kalau kita berjalan berdasarkan dalil, maka rahmat yang akan turun. Tapi kalau kita berjalan bukan berdasarkan dalil maka laknat yang akan turun," jelasnya.
Oleh sebab itu jangan berislam hanya dengan bermodal semangat, sehingga bukan rahmat yang didapat tapi justru laknat karena melaksanakan sesuatu tidak berdasarkan ayat.
"Padahal perintahnya cegah kemungkaran, tapi yang dilakukan malah menghancurkan kemungkaran. Apakah dapat rahmat? Tidak mungkin karena Allah SWT tidak memberikan rahmat kepada sesuatu yang dilanggar," katanya.
Menurutnya, Khilafatul Muslimin misinya melaksanakan perintah Allah SWT berdasarkan teks asli Al-Quran.
"Bagaimana caranya? Yaitu mengikuti metode nabi dan sahabat. Itulah tujuan kami, bagiamana nabi melaksanakannya, bagaimana sahabat melaksanakannnya, itulah kami Khilafatul Muslimin," tegasnya.
Dia mencontohkan, jika Nabi Muhammad memerintah untuk merebut negara, maka mereka akan melaksanakannya.
"Tapi kalau tidak ada, ya sekalipun kami dipaksa, kami tidak akan lakukan, Kenapa? Karena berjuang tidak berjuang ujung-ujungnya kita mati juga. Setelah kita mati surga dan neraka menanti," tambahnya.
"Artinya kalau salah ayat, habis sudah. Saya pernah sampaikan ke intel (polisi) buat apa kita habis-habisan korbankan harta, korbankan waktu, korbankan nyawa, ujung-ujungnya masuk neraka. Kan celaka sekali," jelasnya.
"Makanya kita hati-hati dalam beragama. Jangan sembarang berbuat. Maka saya sampaikan, biar seluruh dunia ini demo, kami tidak akan ikut. Kenapa? Karena tidak ada perintahnya demo. Coba tunjukkan ayat Al-Quran yang ada perintah demo. Maka kami Khilafatul Muslimin tidak pernah demo karena kami tidak menemukan dalilnya," tambahnya.
Oleh sebab itu ketika terjadi aksi demonstrasi 212, Ustadz Ilyas Yunus pun ditelepon aparat.
"Dulu ketika ada demo 212, kami ditelpon Intel Kodim bertanya apa sikap Khilafatul Muslimin? Pak berkali-kali saya sampaikan, kami berjalan bersama ayat, kalau ada ayatnya kami paling depan. Kalau mati, ya mati sudah. Tapi kalau tidak ada ayatnya, oh tunggu dulu. Kami tidak akan bergerak sekalipun itu memaksa kami. Maaf kita ini cepat atau lambat akan mati," bebernya.
Intinya, Khilafatul Muslimin berdakwah berdasarkan dalil.
"Apa kata ayat dan contoh pelaksanaan oleh Rasulullah (Muhammad SAW), pelaksanaan sahabat. Di situlah kami. Kalau di luar itu, maaf kami tidak ada di situ. Betul kami tidak mengikuti mahzab, karena mahzab kami hanya Rasulullah dan sahabat," ujarnya.
Menurut Ustadz Ilyas Yunus, Khifatul Muslimin sampai saat ini tidak pernah bersatu untuk membentuk negara.
"Kami bersatu tidak untuk membentuk negara. Tapi kami bersatu untuk menegakkan agama. Caranya bagaimana? Bukan dengan memberontak atau mengkudeta. Kan Allah sudah sebutkan jangan berpecah belah. Bersatu, jangan berpecah belah. Itulah hebatnya Al-Quran. Ketika Allah berikan perintah, berarti Allah juga turunkan larangan. Supaya melaksanakan perintah itu, jangan laksanakan larangannya," pungkasnya.(KEK)
Baca juga:
Markas Khilafatul Muslimin Surabaya Raya Digeledah, Polda Jatim Sita Sejumlah Barang
Polri Periksa Pimpinan Khilafatul Muslimin Wilayah Cirebon
Buntut Khilafatul Muslimin, Regulasi Melawan Sebaran Radikalisme Perlu Diperkuat
BNPT: Khilafatul Muslimin Sebarkan Ideologi Khilafah Berkedok Pengajian atau Dakwah
Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin Ternyata Berkat Peran Netizen +62
BNPT: Pemimpin Khilafatul Muslimin Bukan Pendiri Ponpes Ngruki, Tapi Mantan Anggota NII
Polres Sukabumi Pantau Ponpes Khilafatul Muslimin, Periksa Kurikulum Pembelajaran
Kisah Santriwati Ma’had Al-Zaytun yang Pernah Disebut ‘Ibu Kota’ NII KW-9
Khilafatul Muslimin Mallawa Maros Punya Tiga Kema’sulan di Dua Provinsi
Pimpinan Tertinggi Ditahan, Khilafatul Muslimin Mallawa Maros Sebut Itu Takdir Allah
Pakar Politik UINSA: Ideologi Khilafah Jangan Dibiarkan Agar Tak Jadi Kekuatan Politik
Baca Juga: BNPT Sebut 148 Teroris Jaringan JII dan JAD Ditangkap Sepanjang Tahun 2023
amir khilafatul muslimin mallawa maros ustadz muhammad ilyas yunus khilafatul muslim bukan menghancurkan kebatilan tapi mencegah kemungkaran abdul qadir hasan baraja bnpt terorisme radikalisme .
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...