CARITAU JAKARTA - Partai Buruh bersama ribuan buruh dari sejumlah organisasi buruh, Rabu (9/8/2023) siang turun ke jalan dengan mengusung enam tuntutan.
Massa telah berkumpul di Jalan Medan Merdeka Selatan depan Monas, sekitar pukul 10:00 WIB, dan setelah itu, menjelang tengah hari, melakukan konvoi di Jalan MH Thamrin hingga Sarinah, lalu putar balik menuju Patung Kuda di mulut Jalan Medan Merdeka Barat.
Baca Juga: Sebut Terburuk Sepanjang Sejarah, Partai Buruh Desak Pemerintah Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Menurut Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, massa diangkut dengan 190 bus, sehingga dia menyebut jumlah massa tersebut mencapai hampir 10.000 orang.
“Hari ini Partai Buruh menggelar aksi bersama empat konfederasi serikat buruh terbesar, 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional, Serikat Petani Indonesia, Urban Poor Consortium, Jala PRT, Buruh Migran, Organisasi Perempuan Percaya dan beberapa organisasi lain, termasuk SPN dan Aspek Indonesia,” kata Iqbal dalam keterangan pers, Rabu (9/8/2023).
Dirinya menyebut, selain di Jakarta, aksi yang sama hari ini juga secara serentak dilakukan di kantor-kantor gubernur di seluruh Indonesia, dan di 300 kantor bupati/walikota.
Keenam tuntutan yang diusung adalah:
1. Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja
2. Naikkan upah minimum 2024 sebesar 15%
3. Cabut presidential threshold 20% menjadi 0%
4. Revisi parliament threshold menjadi 4% dari total kursi DPR RI
5. Cabut UU Kesehatan
6. Wujudkan Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat (JS3H), performa agraria, kedaulatan pangan dan RUU PPRT.
“Isu ini dibawa serempak dan akan aksi terus menerus bilamana pemerintah dan DPR tidak memenuhi tuntutan,” imbuhnya.
Ia mengancam, jika tuntutan tidak dipenuhi, maka Partai Buruh bersama organisasi buruh dan kelas pekerja lainnya, akan mempersiapkan mogok Nasional berhenti produksi.
"5 juta buruh di seluruh Indonesia akan mogok, melibatkan 100.000 pabrik-pabrik yang akan berhenti berproduksi. Mogok juga akan dilakukan supir-supir pelabuhan dan bandara," tegasnya.
Iqbal mengklaim, buruh yang terlibat aksi hari ini terutama dari DKI Jakarta,Jawa Barat, dan Banten
Soal tuntutan kenaikan upah minimum 15%, Iqbal menjelaskan kalau saat ini Indonesia telah memasuki negara middle income country dengan penghasilan USD 4.500 per bulan atau Rp67,5 juta.
“Kalau dibulatkan rata-rata 5,6 juta/bulan. Jakarta baru 4,9 juta, maka untuk menuju Rp5,6 juta butuh Rp700.000. Itulah mengapa kita meminta upah minimum naik 15%," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Kawal Aksi Demo Partai Buruh, Polda Metro Jaya Terjunkan 622 Personel
partai buruh demo buruh uu omnibus law cipta kerja ancam mogok nasional
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...