CARITAU JAKARTA - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mengerahkan 622 personelnya untuk mengamankan aksi unjuk rasa Partai Buruh di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/02/2024). 

Baca Juga: Polda Metro dan TNI Tingkatkan Patroli di Bulan Ramadan, Sahur on The Road dan Petasan Dilarang

Aksi unjuk rasa itu akan dihadiri ribuan buruh. Para buruh mendesak pemerintah Presiden Joko Widodo menurunkan harga bahan pokok yang saat ini terus melonjak. 

"Jumlah pengamanan hari ini 662 personel," kata Plt. Kasie Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda, Ruslan. 

Ruslan menuturkan, pihaknya sudah melakukan rekayasa lalu lintas dengan menutup Jl. Medan Merdeka Barat, Gambir menuju ke Istana Negara. 

Sebelumnya, Partai Buruh dan juga pihak Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengaku bakal menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024). 

Setidaknya terdapat dua tuntutan yang akan disampaikan oleh Partai  Buruh. Tiga tuntutan itu pertama, turunkan harga bahan pokok dan  usut tuntas dugaan kecurangan pemilu 2024. 

Selain soal harga barang pokok dan dugaan kecurangan pemilu, partai buruh juga masih bersikeras mendesak pemerintahan Jokowi agar mencabut Omnibus Law UU Cipta. 

Presiden Partai Buruh/KSPI, Said Iqbal, menjelaskan, bahwa unjuk rasa hari ini bakal dihadiri kurang lebih 1.000-2.000 masa aksi yang berasal dari sejumlah wilayah. 

"Aksi ini akan diikuti oleh ribuan massa, sekitar 1.000-2.000 orang yang berasal dari Jabodetabek, Jawa Barat, Tangerang Raya, Serang dan Cilegon," kata Said dalam keterangannya. 

"Kami akan turun ke jalan dengan membawa tiga tuntutan, yakni turunkan harga bahan pokok, cabut Omnibus Law Cipta Kerja dan tegakkan Pemilu bersih," sambung Said. 

Said menambahkan, pemerintah harus segera mengambil langkah untuk menurunkan harga pokok lantaran sebentar lagi memasuki bulan suci ramadhan 2024. 

"Kenaikan harga-harga barang pokok, seperti beras, telur, dan barang pokok lainnya, tentu menyebabkan daya beli masyarakat berkurang hingga 30 persen lebih. Dan kondisi tersebut diperparah dengan kenaikan upah buruh yang hanya berkisar 2 persen-4 persen saja," tandas Said. (GIB/IRN)

Baca Juga: Ada Dua Agenda Kampanye Akbar di Jakarta, Yuk Lihat Rekayasa Arus Lalin yang Diterapkan