CARITAU DAMASKUS - Serangan balasan Amerika Serikat terhadap Instalasi pro-Iran di Suriah mengakibatkan sedikitnya 19 orang tewas.
AS melakukan serangan di Suriah timur sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pada hari Kamis yang menyebabkan satu kontraktor Amerika tewas, dan satu lagi terluka bersama dengan lima tentara Amerika Serikat. Washington langsung menuding serangan itu berasal dari Iran.
Baca Juga: Tiga Pekan Israel Gempur Palestina, 7.028 Tewas, 66 Persen di Antaranya Anak-Anak
Selaku Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin menegaskan serangan tersebut direstui oleh Presiden Joe Biden. Kata dia, Biden memerintahkan 'serangan udara presisi' di Suriah Timur terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Pada hari Sabtu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), yang memiliki jaringan sumber yang luas di lapangan, mengatakan 19 orang tewas dalam gelombang pertama serangan AS: tiga tentara rezim Suriah dan 16 anggota pasukan yang didukung Iran, termasuk 11 warga negara Suriah.
Setelah serangan itu, sebagaimana diberitakan The Guardian, Biden berusaha meredakan isu konflik, dengan mengatakan Negeri Pamam Sam itu tidak mencari konflik dengan Iran, tetapi siap bertindak tegas untuk melindungi rakyat mereka.
Kembali Bergejolak
Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) menyebutkan beberapa jam setelah serangan, 10 roket balasan ditembakkan ke Amerika dan pasukan koalisi di pangkalan Green Village di timur laut Suriah.
Tidak ada cedera atau kerusakan pada fasilitas di pangkalan itu, tetapi satu roket menghantam sebuah rumah sekitar lima kilometer (tiga mil) jauhnya, menyebabkan luka ringan pada dua wanita dan dua anak, tambah Centcom.
Adapun SOHR menjelaskan, Milisi yang didukung Iran kemudian pada hari Jumat menargetkan pangkalan di ladang gas Conoco, mendorong serangan balasan dari pesawat tempur koalisi pada sasaran di kota Deir Ezzor. Tembakan roket kemudian menargetkan fasilitas koalisi di pangkalan ladang minyak al-Omar dan di pedesaan timur Deir Ezzor, serta menyebabkan kerusakan material.
"Ketenangan hati-hati" kembali ke daerah Deir Ezzor pada dini hari Sabtu pagi, kata observatium tersebut.
Milisi yang berafiliasi dengan Pengawal Revolusi Iran memiliki kehadiran yang kuat di seluruh Suriah, terutama di sekitar perbatasan dengan Irak, dan selatan Efrat di provinsi Deir Ezzor, tempat serangan terbaru AS terjadi.
Sementara itu, AS memiliki sekitar 900 tentara di pos-pos di seluruh timur laut Suriah untuk terus menekan sisa-sisa kelompok ISIS dan mendukung Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, yang menguasai sebagian besar wilayah timur laut. (RMA)
Baca Juga: Selama Satu Bulan, Enam Warga Jakarta Pusat Tewas jadi Korban Kebakaran
berita internasional konflik as-iran konflik suriah korban tewas
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024