CARITAU BOYOLALI - Kecelakaan beruntun yang melibatkan delapan kendaraan terjadi di KM 487 Ruas Tol Semarang-Solo di wilayah Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (14/4/2023).
Kejadian tersebut bermula salah satu truk yang melaju dari arah Semarang menuju Solo yang diduga kehilangan kendali sehingga menabrak sejumlah kendaraan. Kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut terdiri atas truk maupun mobil penumpang.
Baca Juga: Menhub: Kecelakaan Km 58 Tol Cikampek Akibat Pengemudi Tidak Taat Aturan
Dihimpun dari data yang diperoleh wartawan melalui Dirut RSUD Pandan Arang, Boyolali, FX Kristandyoko, Jumat (14/4/2023), baru lima dari delapan korban tewas yang identitasnya terungkap dengan lengkap. Berikut ini identitas korban kecelakaan beruntun di Tol Boyolali:
Identitas Korban Tewas:
2. Chayatin, Sumur Pandan, Nganjuk
3. Sri Damayanti
4. Heri Kusmiran, Grobogan
5. Yudi, Pattimura 2 Kota Baru Jambi
6. Makti
7. Binti
8. Mr Xx
Baca juga: Tragis, Tabrakan Beruntun di Boyolali Tewaskan Delapan Orang
Identitas Korban Luka
1. Tony Gunawan, Pr Cariu Permai Karawang
2. Melissa, Sumur Pandan, Nganjuk
3. Sandi Tyas S, Tegalsari Tegal
4. Sudarto, Krajan Kulon Kaliwungu, Kendal
5. M. Riskan Ardiyansah
Diberitakan sebelumnya, Kasatlantas Polres Boyolali AKP Herdi Pratama menjelaskan, kecelakaan itu terjadi pada Jumat (14/4/2023) pagi sekitar pukul 04.00 WIB dengan melibatkan kendaraan berupa truk trailer, mobil boks, dan mobil penumpang, tepatnya 600 meter dekat di area peristirahatan (rest area) Bale Nglaras KM 487 sebagaimana dilansir dari Antara.
Herdi menjelaskan kecelakaan tersebut berawal dari sebuah truk trailer pengangkut besi yang melaju kencang dari arah barat atau Semarang hingga menabrak sebuah Isuzu Elf di depannya. Kemudian, tabrakan kendaraan itu menabrak enam kendaraan trailer lainnya, termasuk truk boks yang sedang parkir di bahu jalan.
Herdi mengatakan bahu jalan tol tersebut sebenarnya merupakan area yang tidak boleh digunakan untuk parkir dan beristirahat. Lokasi rest area sudah tersedia di Bale Nglaras KM 487 bagi pengendara untuk beristirahat.
Bahu jalan, lanjutnya, berfungsi untuk kondisi darurat (emergency), seperti pecah ban, mogok, atau kehabisan bahan bakar.
Herdi mengatakan pihaknya mendapat informasi sejumlah sopir dan kernet kendaraan berhenti di bahu jalan tersebut karena sedang melaksanakan makan sahur dan beristirahat. (IRN)
kecelakaan kecelakaan maut kecelakaan beruntun boyolali kecelakaan boyolali korban tewas
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024