CARITAU JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah (Pemda) serta warga Cianjur dan sekitarnya agar dapat meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi potensi gempa susulan di wilayah tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Ahmad Muhari mengatakan, imbauan itu di umumkan berdasarkan kajian dari InaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Cianjur, Jawa Barat disebut memiliki bahaya potensi bencana gempa bumi dengan kategori mulai dari sedang hingga tinggi.
Baca Juga: BNPB: 77 Korban Selamat Longsor Tana Toraja Berhasil Dievakuasi
Oleh karena itu, Ahmad mengimbau, kepada warga yang berada di wilayah terdampak gempa, agar dapat melakukan pengecekan terlebih dulu sebelum memasuki rumah usai peristiwa gempa bumi terjadi.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi. Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan yang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainya," kata Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Caritau.com, Senin (21/11/2022).
Disamping itu, Ahmad juga meminta kepada warga yang terdampak, agar terus waspada dan tetap mengikuti informasi lebih lanjut mengenai data pembaruan soal kondisi paska gempa bumi dari instansi berwenang, guna mencegah resiko dampak kecil maupun besar dari gempa bumi tersebut.
"Kami mengimbau kepada warga agar tetap waspada terhadap potensi gempa bumi susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi yang berwenang," tandas Ahmad.
Sebagai informasi tambahan, Gempa bumi yang menerjang wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya berkekuatan 5,6 magnitudo atau skala richter (SR). Peristiwa tersebut telah menimbulkan kerusakan parah disejumlah wilayah tersebut.
Diketahui Pusat gempa tersebut berada di wilayah daratan tepatnya berada di 10 km barat daya dari Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Senin (21/11/2022), sekitar pukul 15.20 WIB.
Melalui laporan yang telah diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, untuk sementara terdapat kurang lebih dua korban tewas akibat gempa.
"Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Pusat gempa berada di 10 km barat daya Kabupaten Cianjur. Dua warga meninggal dunia," cuit BNPB Indonesia dikutip dari akun Twitter @BNPB_Indonesia, Senin (21/11/2022).
Selain 46 korban tewas, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyampaikan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 5,6 ini juga menyebabkan 700 orang warga lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, berdasarkan data-data yang dirangkum oleh Pusdalops BNPB hingga 14.11 WIB, paska gempa terjadi terdapat 7 unit rumah yang dilaporkan telah mengalami rusak berat.
Tak hanya rumah tinggal, BNPB setempat juga melaporkan, peristiwa gempa bumi itu juga telah menyebabkan kerusakan berat pada 1 bangunan pondok pesantren dan juga beberapa titik bangunan RSUD Cianjur mengalami rusak sedang.
"Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan antara lain adalah gedung pemerintah 2 unit, fasilitas pendidikan 3 unit, dan tempat ibadah 1 unit," tulis BNPB. (GIBS)
Baca Juga: Tinjau Kondisi Banjir di Riau, Kepala BNPB Akan Serahkan Bantuan Dana untuk 10 Kabupaten/Kota
gempa cianjur magnitudo 5 6 korban tewas luka-luka bnpb pemda cianjur
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024