CARITAU MAKASSAR - Satriani (37), seorang wanita yang diduga melompat di bendungan Sungai Je'neberang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga kerap berhalusinasi.

Dari dugaan sementara, korban kerap berhalusinasi bahwa akan dibunuh oleh seseorang. Hal itu diduga menjadi penyebab dirinya lompat ke Sungai Je'neberang.

Baca Juga: BMKG Prediksi Beberapa Daerah di Sulsel Bakal Terjadi Hujan Ringan Hari Ini

"Berhalusinasi, kadang ada yang bunuh, ada yang mau tembak, ada yang mau tikam, sudah sering itu kadang tiap malam," ungkap Kepala SPKT Polsek Tamalate, Aiptu Achmadi.

Ia menjelaskan, korban sempat terlihat berjalan di atas Bendungan aliran Sungai Je'neberang, Gowa.

Saat berjalan di bendungan tersebut, tiba-tiba saja warga melihat Satriani melompat dari bendungan tersebut dan akhirnya hilang.

"Ini ibu-ibu kasihan. Kami melakukan pengecekan sampai ke TKP sampai kami turun ke sungai dengan warga naik perahu penyeberangan di mana titik jatuhnya," jelasnya.

Sebelumnya, Satriani (37), perempuan yang lompat di sungai Je'neberang, Kabupaten Gowa, Sulsel akhirnya ditemukan Tim SAR Gabungan pada Senin (23/12/2023) sore.

Korban ditemukan sekitar pukul 17.30 Wita dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim Sar Gabungan yang melakukan pencarian di hari kedua.

Selain pencarian Tim SAR Gabungan, keluarga korban juga menggelar ritual di pinggir sungai.

Namanya ritual pemanggilan jasad dengan melibatkan suami korban.

Ritualnya dengan menyediakan sesajen, menyalakan lilin, dan ada dua lelaki memakai pakaian adat dan memainkan gendang tradisional Makassar.

Hal itu dipercayai mampu memanggil jasad wanita itu muncul kepermukaan.

"Korban ditemukan sekitar 10 meter dari lokasi duga terjatuh," ungkap Djunaidi sleaku Kepala Kantor Basarnas Sulsel.

Korban langsung dievakuasi ke rumah duka untuk diserahkan ke pihak keluarga.

Adapun proses pencarian dilakukan oleh Basarnas bersama Potensi SAR sejak Minggu (22/1/2023) saat laporan diterima.

Proses pencarian melibatkan puluhan potensi sar dan masyarakat setempat yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan.

Pencarian dilakukan dengan menyelam dan menyisir sungai ke hilir. Adapun warga membantu dengan menggunakan bambu untuk memeriksa dasar sungai.(KEK)

Baca Juga: Ini 10 Daerah Termiskin di Sulawesi Selatan, Makassar Ternyata Urutan Kedua