CARITAU JAKARTA – Tiga calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, terus merapatkan barisan masing-masing. Ketiganya menggelar kegiatan yang hampir sama dengan melibatkan banyak kader dan simpatisan pada pertengahan Juli 2023.
Anies Baswedan bersama Partai NasDem dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menggelar Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Minggu (16/7/2023) sore. Acara dihadiri oleh ribuan kader Partai NasDem dan simpatisan Anies dari seluruh penjuru Tanah Air.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi Suara di Islamabad, AMIN Ungguli Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran
Pada pagi harinya, Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto telah lebih dulu menggelar Konsolidasi Akbar Partai Gerindra se-Jakarta Timur di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur.
Sehari kemudian atau Senin (17/7/2023), gabungan parpol pengusung Capres Ganjar Pranowo tidak mau kalah dengan menyelenggarakan pelatihan bagi ratusan juru kampanye di I News Tower, Jakarta Pusat.
Tujuh bulan menjelang Pilpres pada Rabu 14 Februari 2024, meskipun belum ada satu pun deklarasi resmi pasangan capres dan cawapres, namun peta pencapresan menuju Pilpres tampaknya sudah mulai tergambar.
Apel Siaga Perubahan Partai NasDem dihadiri oleh tiga ketua umum parpol KPP, yaitu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.
Pada pidato politiknya, Anies menyampaikan Indonesia bakal memperoleh keadilan dalam waktu yang tidak lama lagi. Dia juga menyinggung tentang pihaknya yang baru-baru ini mendapatkan sejumlah ujian. Namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu mebgaku antusias dan bangga melihat ribuan massa yang hadir di GBK, seolah memberi pesan yang menguatkan dirinya untuk mampu menghadang tempaan dan ujian yang muncul.
"Kita berkumpul di sini untuk menguatkan tekad, menunjukkan komitmen. Partai NasDem berkomitmen akan gerakan perubahan, komitmen akan restorasi Indonesia, menegakkan kembali pilar-pilar demokrasi, serta meluruskan kembali arah bangsa. Mengingatkan kita semua dan mengejar kembali janji-janji kemerdekaan untuk bisa ditunaikan kepada setiap tumpah darah Indonesia," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem sekaligus Ketua Pelaksana Apel Siaga Perubahan, Ahmad Ali mengatakan, tidak mudah bagi pihaknya untuk menunjuk Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Ahmad menjelaskan, beragam tekanan diterima pihaknya setelah pendeklarasian capres Anies oleh Partai NasDem. Kendati demikian, Surya Paloh selaku Ketum NasDem tetap berkomitmen penuh dengan keputusannya tersebut.
"Dalam putusan ini, pasti banyak orang yang tidak terpuaskan. Di mana, Ketum kita (Surya Paloh-red) mendapatkan berbagai tekanan. Tapi kita bangga dengan ketegaran Ketum kita dalam menjaga keputusannya," tegas Ahmad.
Surya Paloh saat berpidato mengatakan bahwa bangsa Indonesia kini semakin jauh dari budaya kegotongroyongan. Kini bangsa Indonesia berubah menjadi bangsa yang individual dan pragmatis dan penuh kepura-puraan.
Selain itu, politisi yang hari itu genap berusia 72 tahun, menyebut alasan Partai NasDem memilih Anies Baswedan. Dia menjelaskan bahwa sosok Anies dinilai tepat menjadi tokoh pluralisme di negeri ini.
“Kenapa kita harus memilih Anies Baswedan? Karena kita mau membuktikan, plurarisme yang kita hargai bukan hanya di bibir, tapi juga dalam praktik kehidupan yang nyata,” tegas Surya Paloh.
Paloh sempat menyinggung bahwa dirinya dulu memilih Jokowi karena revolusi mental yang diusungnya. Namun, dia mengklaim bahwa revolusi mental yang diusung presiden dua periode itu gagal. “Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan...,” kata Surya Paloh.
Pada acara Konsolidasi Akbar, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dia mewanti-wanti setelah melihat polarisasi yang tercipta setelah perhelatan Pemilu dan Pilpres 2019. Pria yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan itu mengimbau kadernya untuk tidak bersikap reaktif jika ada pihak yang memfitnah maupun menghina.
“Pahami, perjuangan kita berada di jalan yang benar. Jangan reaktif, orang mau ngomong apa kita hanya ngomong kebaikan dan kebenaran. Semakin diejek, semakin dihina, kita senyum, the power of smile,” tandas Prabowo.
Prabowo meminta kadernya untuk tidak sungkan menyebut bahwa dirinya berjuang bersama Presiden Jokowi. Meski dia dan Jokowi bersaing sengit di dua edisi Pilpres sebelumnya, hubungan keduanya kini kian mesra. Hal ini terbukti dipersilahkannya Prabowo dan Partai Gerindra masuk Kabinet Indonesia Maju.
Atas dasar tersebut, Prabowo menyebut Gerindra mempunyai kemiripan dengan visi Jokowi untuk memajukan Indonesia. "Kita tidak usah malu-malu, tidak usah ragu, bahwa yang benar Prabowo berjuang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), gak usah malu-malu, untuk rakyat Indonesia. kesamaan untuk indonesia terus maju, kita akan terus maju," terang Prabowo.
Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Perindo, memberi pembekalan pada pelatihan juru kampanye capres Ganjar Pranowo. (CARITAU - MUNZIR)
Berbeda dengan apa yang dilakukan Anies dan Prabowo, barisan pendukung Capres Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, PPP, Partai Perindo dan Partai Hanura, menggelar pelatihan bagi para juru kampanye mereka. Kegiatan diikuti oleh 300 kader gabungan parpol dan 150 sukarelawan.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kegiatan pelatihan 'Juru Kampanye Bakal Capres Ganjar Pranowo' merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Menurut Hasto, dirinya telah bertemu Jokowi saat Rakernas PDIP untuk menyampaikan sejumlah strategi memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Presiden Jokowi menugaskan dan menyebut nama-nama untuk membantu Pak Ganjar Pranowo, sehingga nama-nama itu kami hubungi. Kami sudah bekerja satu setengah bulan dengan tim komunikasi ini sehingga sudah diperoleh suatu strategi yang komprehensif untuk kemenangan Pak Ganjar Pranowo," Kata Hasto usai pembukaan acara pelatihan Juru Kampanye Ganjar Pranowo.
Hasto menepis anggapan bahwa pelatihan Juru Kampanye Ganjar Pranowo merupakan respon atas acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem.
"Tidak, karena meskipun acara ini dilakukan dalam koordinasi dengan para Sekjen. Tidak ada kaitannya dengan mobilisasi yang dilakukan oleh Partai NasDem," kata Hasto.
Capres Ganjar yang juga hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan dua pesan penting. Pertama, Gubernur Jawa Tengah itu meminta kepada jurkamnya untuk bersikap jujur dan tidak menyampaikan hoaks. Dia meminta apa yang diucapkan mengedukasi dan apa adanya karena tidak ada manusia yang sempurna.
"Kedua, jangan membawa politik identitas untuk pendukungnya Ganjar. Sehingga kebersamaan kita sebagai anak bangsa akan betul kita jaga, sehingga pemilu ke depan akan aman dan menyenangkan," kata Ganjar.
Konsolidasi yang dilakukan ketiga capres dalam waktu berdekatan, menurut Efriza pengamat politik dari Citra Institute, merupakan upaya mengais aspirasi publik lewat materi yang disampaikan. Selain itu untuk menakar antusias publik dengan melihat seberapa banyak massa yang hadir.
"Namun yang paling menarik memang kegiatan pelatihan Tim Kampanye Ganjar, karena terlihat di dua kontestan lainnya masih belum siap. Dalam arti keduanya masih melakukan konsolidasi, masih melakukan secara internal. Jadi belum berkonsentrasi khusus untuk pencapresan. Sedangkan pihak Ganjar telah melewati itu," papar Efriza.
Menurut Efriza, tiga kegiatan para capres tersebut telah memberi isyarat bahwa ketiganya akan maju dan saling berkompetisi di Pilpres 2024 mendatang.
"Pilpres 2024 sendiri kemungkinan besar akan digelar dengan tiga bacapres tersebut. Walaupun bisa empat dengan koalisi Golkar dan PAN," katanya.
Efriza berharap agar ketiga capres secepatnya menentukan cawapres karena akan memberi pengaruh besar bagi elektabilitas masing-masing capres.
"Jangan sampai cawapres yang dipilih hanya untuk dijual ke masyarakat berdasarkan penokohannya, sementara masyarakat tidak mendapatkan kejelasan apa sih yang menjadi visinya," tegas Efriza.
Sejauh ini memang belum ada sinyal benderang dari ketiga capres untuk segera mengumumkan siapa cawapres yang bakal mendampingi mereka. Peta koalisi masih alot demi meyakinkan masing-masing Capres untuk menentukan cawapres dan koalisi terbaik demi memenangkan Pilpres 2024. (RAHMA DHONI)
Baca Juga: Momen Cak Imin Tidak Tahu Istilah SGIE dari Pertanyaan Gibran di Debat Cawapres
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...
DPRD DKI Jakarta Dukung PAM Jaya Tingkatkan Layana...
Karutan Makassar Perketat Pengawasan Penyalahgunaa...
Sekda Marullah Beri Penghargaan Siddhakarya Bagi 1...