AKTUALITAS.ID - Proyek strategis Pemprov DKI Jakarta dalam menangani sampah, yang telah menjadi persoalan lingkungan dan anggaran selama bertahun-tahun, semakin mendekati kenyataan. Tempat Pengolahan Sampah Rorotan (RDF Rorotan), yang akan beroperasi pada Januari 2025, akan menjadi solusi modern dalam mengolah sampah kota. Dengan kapasitas pengolahan 2.500 ton sampah per hari, RDF ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta.
Proyek ini muncul sebagai jawaban atas berbagai persoalan sampah, seperti pengelolaan Tipping Fee yang menguras anggaran daerah hingga keluhan warga sekitar Bantar Gebang, Bekasi, yang terkena dampak polusi sampah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengalihkan fokus ke teknologi RDF, yang memungkinkan sampah diproses menjadi bahan bakar alternatif (RDF) yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
Pada Mei 2024, Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melakukan peletakan batu pertama untuk proyek RDF Rorotan, yang diprediksi akan menjadi fasilitas pengolahan sampah terbesar di Indonesia. Teknologi ini memiliki keunggulan dalam mengurangi dampak sampah perkotaan, mengurangi emisi karbon, dan mengalihkan sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara untuk industri semen.
Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menjelaskan bahwa PT Indocement Tunggal Prakarsa akan menjadi offtaker utama RDF yang dihasilkan oleh fasilitas ini. Ia menambahkan bahwa RDF akan melalui serangkaian proses, seperti penyaringan, pemilahan, pencacahan, dan pengeringan, untuk menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi.
Sementara itu, Poltak Sitinjak, pemilik PT Asiana Technology Lestari yang bertanggung jawab atas pembangunan RDF Rorotan, memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai jadwal dengan progres pembangunan mencapai 80%. Beberapa komponen utama, seperti 6 unit Drum Dryer untuk proses pengeringan RDF, telah dipasang. Poltak menegaskan komitmen perusahaannya terhadap integritas dan disiplin waktu, serta menjelaskan bahwa proses teknologi yang diterapkan sudah dipatenkan di Indonesia dan negara lain.
Proyek RDF Rorotan tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan sampah, tetapi juga diharapkan dapat menjadi model pengolahan sampah berkelanjutan yang dapat diterapkan di kota-kota besar lainnya. Keberhasilan proyek ini juga akan membawa dampak positif bagi ekonomi DKI Jakarta melalui pendapatan dari penjualan RDF sebagai sumber energi terbarukan.
Poltak juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum dan masyarakat, guna memastikan keberhasilan proyek ini dengan pengawasan yang ketat dan transparan. “Kami melihat pengawasan bukan sebagai beban, tetapi sebagai mitra untuk memastikan keberhasilan dan kualitas proyek ini,” ujar Poltak.
Dengan segala inovasi yang diterapkan, RDF Rorotan diproyeksikan menjadi salah satu pilar penting dalam pengelolaan sampah dan pengurangan polusi di Jakarta, sekaligus membuka peluang baru dalam pengembangan sumber daya terbarukan. (Enal Kaisar)
proyek strategis dki jakarta tempat pengolahan sampah rorotan
Satpol PP DKI Musnahkan 9.712 Botol Miras
Tim Pemenangan RIDO Minta KPU Tanggung Jawab, Part...
Satoria Pharma Perkuat Kapasitas Penuhi Potensi Pa...
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...