CARITAU ULUWATU - Terjadi lagi, turis asing mengamuk di Bali dan heboh di media sosial. warga negara asing (WNA) tersebut mengamuk kepada Pecalang karena tidak diberikan jalan saat prosesi upacara Melasti di Jalan Labuan Sait, Pecatu, Badung, Bali.

Video tersebut diunggah oleh aktivis Niluh Djelantik. Dalam video tersebut terlihat seorang pria warga negara asing bersama teman wanitanya yang sedang mengendarai motor berdebat dengan Pecalang. WNA tersebut mengamuk dan melontarkan kata-kata dengan nada emosi.

Dalam video tersebut juga terlihat, pria warga negara asing tersebut mengajak duel Pecalang. Namun, para Pecalang dengan bijak tidak terpancing untuk melakukan kekerasan. Peristiwa itu pun dibenarkan oleh Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta.

Baca Juga: Kedubes Inggris akan Dukung Sosialisasi soal Pungutan Wisatawan Asing di Bali

“Mbok Niluh sudah komunikasi dengan Imigrasi Ngurah Rai. Otw dicari keberadaannya. Mari jaga keamanan dan keberagaman Bali. Hari Suci Nyepi di Depan Mata. Yang sabar nggih, Bli Pecalang,” tulis Ni Luh Djelantik, dalam unggahannya dikutip Selasa (21/3/2023)

Made mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 16.00 WITA. Sumerta menerangkan peristiwa itu terjadi pada saat prosesi upacara Melasti yang digelar di Jalan Labuan Sait.

"Iya biasa (bule ngamuk) karena bahasa logat seperti itu kan. Tidak (diamankan), sudah selesai, dan tetap komunikasi," kata Sumerta kepada wartawan.

"Pas kami habis prosesi dan mau balik, ada kejadian miskomunikasi, disetop, akhirnya itu terjadi dan sudah selesai, tidak ada persoalan yang serius," imbuhnya.

Kedua WNA tersebut diduga pasangan suami istri asal Rusia. Menurut Sumerta, bule tersebut marah bukan tidak dikasih lewat tetapi diminta pecalang pelan-pelan mengendarai motor karena ada iring-iringan upacara menyambut Hari Raya Nyepi.

"Kan biasa, kita mempersilakan lewat kan ada aba-aba untuk pelan-pelan karena (iring-iringan) mau jalan. Bukan tidak dikasih lewat, hanya terjadi miskomunikasi, dia mau ikut bersama-sama sehingga dia bisa melewati daripada marka jalan," tandasnya. (IRN)

 

Baca Juga: Polemik Laut Hitam Berlanjut, Inggris Ingatkan Rusia Bisa Serang Kapal Sipil