CARITAU JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf merespon isu penundaan pemilu atau isu soal perpanjangan masa jabatan presiden yang saat ini kembali berhembus.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menilai wacana itu harus didiskusikan kembali lantaran telah terjadi perbedaan situasi dan kondisi saat ini dengan kondisi lalu pada saat Indonesia dilanda pandemi.
Baca Juga: Anies dan Muhaimin Hadiri Penetapan Capres-Cawapres Terpilih di KPU
Gus Yahya menambahkan, wacana atau isu soal penundaan pemilu saat ini tidak bisa digaungkan begitu saja. Sebab, harus ada alasan-alasan yang kuat agar dapat terlegitimasi melalui kesepakatan bersama.
"Soal wacana-wacana itu orang harus diskusi tentang alasan-alasan yang legitimate tentang itu. Dulu itu kita tengah pandemi, dengan situasi yang sangat menegangkan, bukan hanya secara domestik tapi juga global, ya mungkin cukup alasan untuk berpikir bagaimana nasib jadwal pemilu," kata Gus Yahya kepada wartawan, Rabu (4/1/2022).
Menurut Gus Yahya, penundaan pemilu bisa saja terjadi apa bila terdapat alasan-alasan yang kuat yang dapat diperdebatkan dalam membangun kerangka konsep usulan menunda perhelatan lima tahunan itu, sebab jika alasannya tidak kuat, maka usulan itu tidak mungkin bisa terealisasi.
“Bicara soal perubahan jadwal, penundaan dan sebagainya, itu alasannya apa? itu mari kita diskusikan dulu alasannya apa. Kalau tidak legitimate untuk apa,” tutur Gus Yahya.
Kendati demikian, Gus Yahya pun menjelaskan, bahwa yang terpenting dalam tradisi politik dan demokrasi di Indonesia itu harus berdasarkan kondisi konsensus.
Gus Yahya menerangkan, alangkah baiknya semua pihak yang terlibat pada pemilu harus duduk bersama terlebih dahulu menentukan arah kebijakan masa depan pemilu Indonesia.
“Aturan dari permainan itu harus disepakati oleh semua pihak yang terlibat dan kemudian perlu dilaksanakan sesuai apa yang disepakati itu. Itu yang paling penting,” jelasnya.
Jika nantinya di dalam forum diskusi telah mencapai kesepakatan yang diraih atas gagasan bersama, maka menurut Gus Yahya, semua orang harus menerima kesepakatan tersebut.
“Semua orang, apapun hasil permainan itu, semua orang harus terima karena sudah sesuai dengan kesepakatan,” tutup Gus Yahya. (GIB)
Baca Juga: Presiden Jokowi Berharap Arus Modal dan Investasi Semakin Meningkat Usai Pemilu
pbnu tanggapi isu tunda pemilu ketum pbnu gus yahya yahya cholil staquf pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...