CARITAU NEW YORK - Seorang pria tak dikenal melempar salinan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris dan menendangnya di depan Turkish House di New York, pada Jumat (8/9/2023) atau Sabtu (9/9/2023) WIB.
Aksi penistaan Quran itu terjadi pukul 10:46 waktu setempat, dilansir dari laporan kantor berita Anadolu. Personel keamanan Turkish Houses seketika ke luar gedung untuk menghentikan aksi itu.
Baca Juga: Polri Benarkan Pelaporan Connie Bakrie oleh TKN Prabowo-Gibran
Mereka langsung mengusir si pelaku dari lokasi yang merupakan tempat Konsulat Jenderal Turki dan misi PBB tersebut. Pejabat Kepolisian Daerah Kota New York (NYPD) dan Unit Keamanan Diplomatik (DSS) sudah diberi tahu insiden itu.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria melempar sebuah kitab dan menginjaknya sambil berteriak, "Ini Quran".
Dalih Kebebasan Berpendapat
Dalam beberapa bulan terakhir aksi penistaan Al-Qur’an marak terjadi. Utamanya di negara-negara skandinavia. Aksi tersebut berupa pembakaran salinan Al-Qur’an yang berlangsung di Swedia dan Denmark.
Para pelaku pembakaran tersebut berdalih, bahwa aksinya adalah bentuk dari kebebasan berpendapat. Hal tersebut memicu protes keras di negara-negara Muslim, sampai memicu serangan terhadap misi diplomatik asing di sebuah negara Muslim.
Namun, pada akhirnya ia membatalkan aksi membakar itu dan memilih menginjak dan menendang salinan kitab suci bersampul hijau yang dibawanya, dilansir dari laporan AFP, Jumat (21/7/2023).
Setidaknya sejak Juni lalu, yang dimulai dengan aksi yang bertepatan pada Hari Raya Iduladha, di Swedia telah terjadi 3 kali aksi pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan seorang imigran Iran, Salwan Momika.
Motif utama Momika melakukan aksinya tersebut adalah untuk memprotes Islam dan memperjuangkan pentingnya kebebasan berbicara menurut versinya.
Aksi Momika yang terbaru tersebut memicu kemarahan di Irak. Diketahui, beberapa jam sebelum Momika, massa pengikut dari ulama Syiah menyerbu dan membakar gedung Kedubes Swedia di Baghdad.
Irak juga mengancam pemutusan diplomatik. Irak merealisasikannya dengan mengusir Dubes Swedia dari Baghdad dan memanggil pulang kepala perwakilan diplomatiknya dari Stockholm.
Protes dan kecaman juga datang dari Arab Saudi, Iran, dan Turki. Juga OKI dan negara-negara kaya Arab yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Semua pengecam mendesak Swedia untuk tak lagi mengizinkan aksi penodaan terhadap Al-Quran dan kitab suci lainnya. (IRN)
Baca Juga: Jelang Kampanye Pemilu 2024, Kemenkopolhukam Ingatkan Masyarakat Waspada Hoaks
pembakaran al-qur'an swedia new york ujaran kebencian politikus sayap kanan Salwan Momika Turkish House New York
Festival Rujak Uleg di Surabaya
Tekuk Jepang, Korea Utara Juara Piala Asia Putri U...
Seminggu Israel Hancurkan Lebih 300 Rumah di Jabal...
Perjalanan Bhikkhu Thudong ke Borobudur
Pencarian Korban Banjir Bandang Hari Kesembilan