CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan sejumlah langkah antisipasi dalam mencegah bakal munculnya hoaks dan ujaran kebencian menjelang penyelengaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Adapun langkah pencegahan itu salah satunya dengan cara menyediakan ruang informasi dan edukasi terkait kepemiluan sesuai dengan ketentuan melalui platform media sosial digital.

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengatakan, sebagai pengawas penyelenggaraan pemilu pihaknya memastikan masyarakat nantinya dapat dengan mudah mengakses seluruh informasi soal rangkaian tahapan hingga penyelenggaraan Pilkada 2024.

Ia menuturkan, langkah penyebaran mengenai informasi kepemiluan itu dilakukan dalam rangka untuk mencegah potensi pelanggaran dan kekisruhan jelang kontestasi Pilkada serentak 2024.

“Menyebarkan pesan pemilu damai lewat media sosial serta berkolaborasi dengan komunitas anti haoks,” katanya Lolly dalam keterangan resminya, dikutip Senin (1/4/2024).

Sementara itu, dirinya memastikan pihaknya juga akan berkaloborasi dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)dalam rangka untuk meredam informasi hoaks dan ujaran kebencian yang acap kali muncul di media sosial.

Lolly menegaskan, kerjasama itu dilakukan dengan harapan proses penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Kepemiluan. 

“Bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan platform media sosial membersikan konten hoaks dan disinformasi tentang pemilu,” katanya.

“Mendukung pihak yang berwenang dalam penegakan hukum pelaku penyebaran hoaks pemilu,” sambung Lolly.

Disisi lain Lolly menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan secara melekat baik dilapangan maupun pada seluruh Platform media sosial. 

“Meningkatakan pengawasan siber dalam memproses aduan masyarakat teait hoaks pemilu melalui hotlime pelaporan hoaks Bawaslu,” tandas Lolly. (GIB/DID)